Keterangan Foto: Fajri dan putrinya dengan latar belakang atap rumah yang penuh lubang.
Awan Comulonimbus yang berpotensi menciptakan cuaca ekstrem, sepertinya belum beranjak dari langit Aceh Tengah. Sabtu lalu (1/8/2015), awan abu-abu yang menjulang sangat tinggi dan padat itu, telah melahirkan petir dan hujan es. Akibatnya 1.263 lembar atap seng dari 145 rumah warga di Kecamatan Bebesen berlubangan diterjang butiran es.
Fajri (30), salah seorang warga Desa Totor Uyet Kecamatan Bebesen, Selasa (4/8/2015). menunjukkan atap seng rumahnya yang sudah berlubang diterjang butiran es. Lubang itu sangat banyak jumlahnya. Penulis yang turun langsung ke lokasi, memperkiraan lebih dari seratus lubang di atap seng rumah milik Fajri.
“Butiran es yang menjebol atap rumah saya, setelah dikumpulkan hampir mencapai satu baskom,” sebut Fajri.
Hari itu, kisah Fajri, mereka baru selesai santap siang. Walaupun masih tengah hari, ternyata cuaca di luar rumah sudah seperti menjelang magrib. Di langit, terlihat awan hitam, sepertinya sangat dekat dengan permukiman warga. Pemandangan seperti itu jarang dialami oleh warga Desa Totor Uyet.
Sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat jilatan petir sebanyak 2 kali. Disusul bunyi guntur yang sangat dahsyat. Setelah itu, jelas Fajri, turunlah butiran es dan hujan yang menimbulkan bunyi sangat bising di atap seng. Durasi hujan es itu tidak terlalu lama, sekitar 10 menit, tetapi halaman dan jalan di depan rumahnya penuh dengan butiran es seukuran kelereng.
Fajri dan anak-anaknya yang sedang istirahat siang di ruang keluarga sangat ketakutan. Pasalnya, butiran es itu menembus atap rumahnya yang terbuat dari seng. Bale-bale ruang keluarga dan dapur, semuanya basah. Butiran es itu juga menimpa pesawat televisi, kulkas, tikar dan peralatan rumah tangga lainnya.
“Cerita orang tua yang ada di sini, seumur hidupnya belum pernah merasakan hujan es sedahsyat hari itu,” ungkap Fajri.
Hujan es bukan sekali ini turun di Aceh Tengah. Setahun lalu, tepatnya Minggu (10/8/2014), hujan es yang cukup dahsyat juga menerjang Kecamatan Atu Lintang, 40 Km ke Selatan lokasi saat ini. Hujan es di Kecamatan Atu Lintang tidak sampai melubangi atap rumah warga, tetapi telah merusak tanaman kopi di area seluas 100 hektar lebih.
Menyikapi bencana yang menimpa warga, tim dari BPBD Aceh Tengah langsung turun mendata atap rumah warga yang berlubang. Sampai hari ini, rumah warga yang atapnya rusak akibat terjangan hujan es tercatat berada di Desa Ulu Nuwih, Totor Uyet, Mahbengi, Burbiyah dan Umang Cucut. Saat reportase ini ditulis, masih ada beberapa desa lagi yang sedang didata oleh petugas BPBD Aceh Tengah.
“Data ini sebagai dasar penyaluran bantuan untuk korban hujan es,” kata Jauhari ST, Kalaksa BPBD Aceh Tengah di lokasi kejadian.