Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ini Cara Praktis Menjernihkan Air

8 September 2014   07:13 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 70012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan gambar: Alat penjernih air yang sangat praktis.

Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi setiap warga. Terkadang, demi lima liter air, warga rela menuruni tebing terjal atau berjalan puluhan kilometer. Di beberapa daerah yang mengalami kekeringan, sejumlah stasion televisi menyiarkan warga yang sedang mengambil air keruh dari tengah-tengah sungai kering. Ironis memang!

Beruntunglah mereka yang mendapat suplai air bersih yang cukup dan memadai dari perusahaan air minum atau sumber mata air pegunungan. Saya, termasuk yang kurang beruntung dalam hal suplai air bersih meskipun jaringan pipa air bersih sudah terpasang. Masalahnya, mengucurnya suplai air bersih tidak menentu, sehari datang sementara lima hari kemudian kering total.

Sementara itu, kebutuhan air untuk mandi, cuci dan kakus tidak bisa ditunda sehari pun. Menunggu datangnya suplai air bersih, ujung-ujungnya harus tayamum terus. Demi ketersediaan air, khususnya untuk kakus dan mencuci, tentu harus diambil langkah cepat.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat sumur artesis (sumur bor) yang dalamnya mencapai 50 meter. Sebenarnya, untuk kawasan tempat tinggal saya, sumur artesis sedalam 10 meter sudah cukup. Hanya saja, air yang keluar dari kedalaman 10 meter itu disertai dengan lumut berwarna kuning dan berbau besi berkarat.

Pada kedalaman 50 meter, air yang mengucur dari sumur artesis memang jernih. Namun, dalam tempo satu hari, air dalam bak berubah menjadi kuning disertai bau besi berkarat. Baju putih yang dicuci dengan air itu, tidak lama akan berubah warnanya menjadi kuning. Badan kita yang diguyur dengan air itu juga meninggalkan bau besi berkarat.

Saya pernah membuat saringan penjernih air dengan timba bekas cat. Sayangnya, hampir saban hari timba itu terpelanting kedalam bak. Hal ini disebabkan dinding bak yang relatif tipis, hanya sekitar 10 cm. Ujung-ujungnya terpaksa menguras bak.

Kemudian, wadah penyaring air saya ganti dengan pipa PVC 4”, ternyata sangat praktis. Sejak itu, proses penyaringan air berjalan sebagaimana yang diharapkan. Sudah jarang menguras bak. Saya benar-benar bisa menikmati air jernih, layaknya air dari PDAM. Ingin mencoba?

Ini bahan yang dibutuhkan untuk membuat perjernih air menggunakan pipa PVC:



  1. Pipa plastik elastis sepanjang 2 meter;

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun