Ekosistem Ekonomi Kreatif di Jember: Langkah memajukan untuk Menghadapi Tantangan Global
Beberapa upaya yang terus-menerus dilakukan untuk menurunkan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia sekarang ini sedang mempromosikan sektor ekonomi kreatif sebagai pilihan yang layak dan berkelanjutan. Tidak hanya sektor ini menciptakan peluang kerja baru, tetapi juga menggunakan potensi lokal dan juga bakat kreatif masyarakat. Hal ini juga berlaku untuk Kabupaten Jember, yang memiliki beberapa keragaman budaya dan potensi ekonomi yang luas untuk semakin mengoptimalkan inisiatif ini agar lebih kompetitif sebagai pusat ekonomi kreatif di tingkat nasional dan internasional.
Dengan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, Kabupaten Jember mulai memunculkan pencapaian signifikan di beberapa sektor kunci. Meskipun pengakuan global atas kemampuannya sebagai bangsa yang produktif, pemetaan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam industri Ekonomi Kreatif di Jember perlu dilakukan. Pemetaan yang jelas seperti itu akan memudahkan identifikasi sektor-sektor yang berpotensi layak yang dapat menjadi landasan pengembangan ekonomi kreatif secara keseluruhan.
Pentingnya Peta Jalan untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jember
Pertama tama, penting untuk kita memiliki peta jalan yang merupakan rencana terstruktur untuk membimbing UKM ekonomi kreatif di Jember. Ketika peta jalan disusun, harus didasarkan pada pemetaan potensi yang tersedia dalam sub-sektor ekonomi kreatif. Dari 15 sub-sektor ekonomi kreatif yang telah diidentifikasi di tingkat nasional, Jember juga memiliki beberapa sektor unggulan yang dominan, yakni fashion, kerajinan, dan kuliner. Ketiga sektor ini tidak hanya mencerminkan budaya lokal tetapi juga menunjukkan potensi keuntungan kompetitif di pasar lokal dan internasional.
Dalam beberapa kasus jenis serktor fashion, misalnya, Batik Jember telah lama terkenal sebagai produk ikonik/lambang/khasnya disana dengan karakteristik yang unik dan kualitas yang terkemuka. Hal yang sama berlaku untuk kerajinan tangan yang sebagian besar merupakan produk handmade berbahan dasar kayu dan rotan dengan estetika lokal yang khas. Produk kuliner tidak kalah menarik dengan rasa tradisional yang selektif hingga cara pembuatan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebanyak sektor-sektor ini memiliki banyak potensi, mereka juga dihadapkan pada banyak tantangan termasuk dalam industri sektor kreatif, manajemen bisnis, dan akses pasar yang lebih luas.
Analisis SWOT dan Pelaksanaan Strategis
Sebuah penelitian yang melibatkan kurang lebih 120 UKM telah dilakukan, makalah yang bertujuan untuk lebih memahami lebih dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dihadapi di bidang ekonomi kreatif UKM di daerah Jember. Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, ditemukan bahwa:
• Strength(Kekuatan): Jember memiliki budaya yang sangat banyak dan untuk menjaga budaya itu sendiri masyarakat setempat mencintai produk-produk lokal. Ini memberikan basis yang kuat untuk produk-produk lokal bersaing di pasaran karena didukung dengan semangat serta seni.
• Weakness(Kelemahan): Sebaliknya, produk Jember distribusi dan pemasaran produk tersebut di daerahnya masih minimal. Banyak pelaku usaha yang kesulitan untuk melakukan penawaran promosi Jember pada pasar internasional serta teknologi yang dimiliki juga terbatas serta kurangnya skill dalam pemasaran online.
• Opportunity(Peluang): Meningkatnya pasar secara global akan kebutuhan yang bersifat ekosistem, berbasis handmade dan produk yang memiliki nilai otentik sangat mendukung produk asal Jember untuk dapat bersaing di pasar ekspor.Â
