Mohon tunggu...
Muhammad Syarifuddin
Muhammad Syarifuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa S1 pendidikan Teknologi Informasi Universitas Brawijaya

Lahir di Mojokerto, 7 Agustus 1998, Tinggal dikota malang sebagai Mahasiswa Aktif UB angkatan 2017.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Algorithm for Life Kids" Raih Penghargaan Best Paper di Young Scientist International Seminar 2019

5 Juli 2019   10:34 Diperbarui: 5 Juli 2019   10:47 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: radarmalang.id

Permainan Algorithm for Life Kids (GORLIDS) karya tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) kembali mendapat penghargaan setelah sebelumnya dinyatakan lolos pendanaan DIKTI 2019 pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kali ini GORLIDS dianugerahi predikat best paper dalam ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019 yang diselenggarakan UB pada Senin -- Selasa (24-25/6/2019). 

Ketiga mahasiswa penggagas GORLIDS adalah Azifatul Istna Hanifah (Sistem Informasi/2016), Diva Fardiana Risa (Teknik Informatika/2016) dan Muhammad Syarifuddin (Pendidikan Teknologi Informasi/2017).

Algorithm for Life Kids (GORLIDS) adalah metode pembelajaran melalui permainan untuk anak usia 4 -- 6 tahun yang berfungsi memunculkan sifat berpikir Computational Thinking (CT). 

Kemampuan berpikir CT ini adalah kemampuan memikirkan problem solving atau pemecahan suatu masalah secara terstruktur, kritis dan logis. Kemampuan berpikir seperti itu sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dengan menerapkan GORLIDS secara konsisten dalam pembelajaran anak maka anak-anak akan bertumbuh dengan cara berpikir CT secara alamiah dalam kehidupannya sehari-hari.

Untuk mendapatkan penghargaan best paper di YSIS 2019 tim GORLIDS harus bersaing dengan lebih dari 70 pemakalah lainnya perwakilan berbagai universitas dari dalam dan luar negeri. Seminar YSIS 2019 tersebut juga dihadiri pula oleh sekitar 867 peserta yang merupakan mahasiswa UB dan mahasiswa dari perwakilan berbagai perguruan tinggi. 

Adapun selain mahasiswa UB yang terlibat dalam kegiatan tersebut antara lain berasal dari Universitas Negeri Malang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Negeri Yogjakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta serta beberapa tamu undangan dari luar negeri seperti dari Malaysia, Sudan , Palestina dan Tajikstan.

"Jadi tahapannya peserta mengirim paper bahasa Inggris kemudian diseleksi dan ditetapkan ada sekitar 74 paper yang lolos ke tahap presentasi. Sesi presentasi itu dinilai oleh para juri dan berlangsung selama dua hari tanggal 24 - 25 Juni 2019 di Widyaloka UB," jelas Syaifuddin mewakili timnya.

Syaifuddin beserta timnya mengaku senang bahwa karyanya bisa mendapat tanggapan positif dalam ajang YSIS. Harapannya metode pembelajaran GORLIDS yang dikembangkannya beserta tim dapat diadopsi masyarakat dan memberi manfaat lebih luas bagi perkembangan pembelajaran di Indonesia di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun