Mohon tunggu...
muhammadsyahrulrizal
muhammadsyahrulrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Negeri Sematang

The winner takes it all

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak yang Ditimbulkan Setelah Dekolonisasi di Negara-Negara Asia Tenggara

24 Desember 2024   11:32 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Negara Anggota ASEAN( SC: https://www.gramedia.com/literasi/daftar-negara-asean/)

Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat diincar oleh Bangsa Barat khususnya untuk dijadikan wilayah jajahan dalam pemenuhan ekonomi dan kepentingan lain. Hal itu disebabkab oleh banyaknya SDA yang melimpah serta tenaga kerja yang murah. Akan tetapi, penjajahan tersebut tidak berlaku di satu negara yakni Thailand. Dan dari penjajahan tersebut menimbulkan rasa ingin merdeka, akan tetapi setelah merdeka terdapat tantangan yang timbul dari dekolonisasi tersebut. Perihal itu akan dibahas sebagai berikut:

1.Vietnam

Dekolonisasi Vietnam membawa dampak besar, baik nasional maupun internasional. Setelah merdeka dari Prancis melalui Perjanjian Jenewa 1954, Vietnam terpecah menjadi Vietnam Utara (komunis) dan Vietnam Selatan (non-komunis), memicu Perang Vietnam (1954–1975). Konflik berakhir pada 1975 dengan kemenangan Vietnam Utara, menyatukan negara di bawah pemerintahan komunis.

Perang ini meninggalkan kerusakan besar pada infrastruktur, ekonomi, dan kehidupan sosial. Setelah reunifikasi, Vietnam memulai pemulihan panjang dan pada 1986 meluncurkan kebijakan Đổi Mới untuk membuka diri terhadap investasi asing dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dekolonisasi Vietnam mencerminkan perjuangan panjang menuju stabilitas dan pembangunan.

2.         Malaya

Dekolonisasi Malaya membawa dampak besar pada politik, masyarakat, dan perekonomian. Kemerdekaan pada 1957 menjadi peluang membangun sistem politik yang menerima perbedaan etnis melalui perjanjian sosial, dengan hak istimewa untuk orang Melayu dan kewarganegaraan bagi non-Melayu. Namun, konflik etnis tetap menjadi isu politik kompleks di Malaysia. Secara sosial dan ekonomi, kemerdekaan mengubah cara masyarakat diorganisasi dan sumber daya alam dikelola, termasuk kebijakan untuk mengurangi kesenjangan etnis. Orang Melayu mulai terlibat dalam pemerintahan dan sektor publik, sementara kebijakan industrialisasi dan diversifikasi ekonomi diterapkan untuk menciptakan stabilitas ekonomi.

Sebagai negara merdeka, Malaya memainkan peran penting di Asia Tenggara. Sebagai anggota pendiri ASEAN, Malaya berkontribusi dalam menjaga stabilitas regional dan meningkatkan kerja sama ekonomi. Kemerdekaan Malaya juga memotivasi negara-negara kolonial lain di Asia dan Afrika untuk merdeka, mempercepat dekolonisasi regional. Hal ini memperkuat identitas nasional Malaya dan meningkatkan kekuatan geopolitiknya.

3.         Singapore

Setelah memperoleh otonomi pada 1959 dan menjadi negara merdeka pada 1965, Singapura mulai membangun pemerintahan yang inklusif di bawah pemimpin seperti Lee Kuan Yew. Stabilitas politik dan identitas nasional yang kuat menjadi prioritas, diiringi dengan perkembangan demokrasi parlementer yang memungkinkan warga memilih pemimpin melalui pemilu. Ketegangan sosial dan konflik etnis diatasi melalui kebijakan tegas yang mendorong persatuan.

Dekolonisasi juga membuka jalan bagi transformasi ekonomi dan sosial Singapura. Awalnya hanya pelabuhan perdagangan, Singapura berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan global. Pemerintah mendiversifikasi ekonomi dengan menarik investasi asing dan membangun infrastruktur modern. Pendidikan menjadi fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sementara kebijakan perumahan, pendidikan, dan bahasa resmi mendorong integrasi etnis, menciptakan masyarakat yang harmonis. Singapura kini dikenal sebagai negara maju dengan pengaruh global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun