Hampir 2 tahun sudah kita menghadapi pandemic covid-19, mengharuskan kita untuk lebih perhatian terhadap kesehatan, menjaga jarak agar terputusnya rantai wabah covid ini, semua kegiatan banyak yang tertunda dialihkan atau dilaksanakan melalui daring.
Begitupun sekolah yang ditutup dan mengharuskan murid-murid untuk mengikuti pembelajaran secara daring, seiring berjalannya waktupun muncullah banyak pro kontra karena pembelajaran daring ini. Banyak sekali keluhan tentang pembelajaran yang tidak efektif.
Disatu sisi, tidak efektifnya pembelajaran daring ini dikarenakan tidak semua masyarakat mampu memfalitasi anaknya untuk bisa mengikuti pembelajaran daring, adapun system pembelajaran yang membuat anak-anak tidak tertarik untuk belajar, kita semua pasti tahu banyak tugas sekolah malah dikerjakan oleh orang tuanya, dilain sisi, pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka dikarenakan covid-19.
Menurut saya, jika kegiatan lain saja bisa dilakukan dengan pemberlakuan protokol yang ketat, kenapa sekolah ini harus dilakukan dengan secara daring? Dimana kita tau lebih banyak kendalanya. Pembelajaran tatap muka lebih efektif, saya lebih memilih pembelajaran tatap muka ini dilakukan dengan protokol yang baik, agar anak- anak sekolah tetap mendapatkan pembelajaran dengan baik.
Tentunya ada banyak cara yang bisa dilakukan agar PTM bisa dilakukan kembali, memberlakukan jaga jarak selama proses pembelajaran, memberikan edukasi bagaimana pentingnya menjaga kesehatan dan mendidik agar dapat mengikuti protokol disekolah dengan baik.
Mungkin tidak semua setuju dengan pendapat, namun ada baiknya melihat sisi lain dari maksud pendapat yang saya tulis ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam menulis maupun bertutur kata, terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H