Mohon tunggu...
Muhammad Syahraffi Nur Dewanto
Muhammad Syahraffi Nur Dewanto Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

taking the plunge into a writing career, bonne chance

Selanjutnya

Tutup

Bola

Evaluasi Mendalam: Babak Baru, Tantangan Baru untuk Arsenal

9 Januari 2025   12:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   12:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Alexander Isak (Sumber: Newcastle X)

Kekalahan dari Newcastle pada leg pertama semifinal Carabao Cup menjadi pukulan besar bagi musim Arsenal. Kekalahan ini membuat mereka menghadapi tugas berat untuk membalikkan defisit dua gol pada leg kedua di St. James' Park. Arsenal kalah 0-2 dari Newcastle United di leg pertama semifinal Carabao Cup di Emirates Stadium. Gol dari Alexander Isak dan Anthony Gordon memberi Newcastle keunggulan besar jelang leg kedua di St James' Park pada 5 Februari.

Meskipun Arsenal mendominasi penguasaan bola dan menciptakan 23 peluang dengan nilai expected goals (xG) 3,09, mereka hanya berhasil mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran. Manajer Mikel Arteta menyebutkan bahwa bola Puma yang digunakan di turnamen ini berbeda karakteristiknya dengan bola Nike yang dipakai di Premier League, sehingga memengaruhi akurasi tembakan para pemainnya.

Pihak EFL merespons komentar Arteta dengan menjelaskan bahwa bola Puma tersebut sudah memenuhi standar FIFA Quality Pro dan telah dipakai di berbagai liga besar Eropa tanpa ada keluhan serupa.

Meskipun Carabao Cup bukan fokus utama Arsenal, trofi ini tetap menjadi sesuatu yang ingin mereka raih. Kekalahan tersebut berpotensi menurunkan moral dan kepercayaan diri tim, terutama setelah awal musim yang menjanjikan.

Tekanan kini meningkat bagi Arsenal untuk tampil baik di Premier League dan kompetisi lainnya, sehingga tim perlu segera bangkit dan fokus menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang.

Hasil ini juga mengungkap beberapa kelemahan Arsenal, seperti penyelesaian akhir dan kemampuan menghadapi lawan yang bermain fisik. Jika ingin mencapai target musim ini, aspek-aspek tersebut harus segera diperbaiki.

Selain itu, kekalahan ini menambah tekanan pada Mikel Arteta. Sejak membawa Arsenal juara FA Cup pada 2020, ia belum lagi mempersembahkan trofi. Hal ini membuat penggemar mulai mempertanyakan kemampuannya untuk mengakhiri puasa gelar Arsenal, terutama setelah hasil buruk seperti ini.

Timber dan Lewis skelly pasca kekalahan (Sumber: Arsenal X)
Timber dan Lewis skelly pasca kekalahan (Sumber: Arsenal X)

Secara keseluruhan, kekalahan di Carabao Cup merupakan kemunduran bagi Arsenal, tetapi bukan akhir dari segalanya. Tim masih memiliki banyak peluang untuk meraih kesuksesan musim ini, asalkan mampu menunjukkan ketangguhan dan karakter kuat dalam bangkit dari kekecewaan. Arsenal kini menghadapi tantangan besar untuk mengejar ketertinggalan dua gol di leg kedua. Meskipun demikian, Arteta tetap optimis dan percaya pada kemampuan timnya. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, mereka harus lebih efektif di depan gawang dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun