Kita awali dengan sedikit puitis
Rintik hujan akan berhenti pada waktunya, ranum bunga mawar akan berderai seiring tumbuhnya,seperti Tuhan memberikan takdir cinta pada waktunya untuk memberikan hakikat kasih dengan penuh keyakinan.Â
Pertama aku adalah manusia biasa yang pernah mengenal indahnya kisah cinta Karenanya aku tidak paham suatu hal,apa itu yang disebut atau yang di definisikan cinta?apakah kita saling memuji satu sama lain?ataukah dengan paras satu sama lain?tapi ternyata tidak karenanya cinta itu dikenang dengan kalimat butaa bahkan diriku tak sanggup untuk mendefinisikannya.
Aku teringat bahkan selalu akan kujadikan acuan dalam diriku untu menjejaki kata cinta dari salah satu penyair dari Persia yaitu Jalaluddin Rumi .
"Cinta dalam pandangan Rumi adalah cinta yang tidak terbatas. Cinta tidak dapat ini diungkapkan dengan cara apapun, meskipun kita memujinya dengan seratus lidah.Seorang pecinta dapat berkelana dalam cinta. Semakin jauh ia melangkah, semakin besar pula kebahagiaan yang akan diperolehnya.Karena cinta itu tak terbatas Ilahiah dan lebih besar dibanding seribu kebangkitan. Kebangkitan itu merupakan sesuatu yang terbatas, sedangkan cinta tak terbatas."
Namun dari sekian apa yang aku pikirkan tentang cinta akan banyak ribuan ratusan ataupun jutaan sudut pandang yang berbeda dengan perspektif ku ini tapi aku memiliki prinsip atau pegangan hidup dengan alasan cinta itu tidak ada kalkulasi namun cinta itu akan Penggambaran seseorang yang sedang merasakan cinta nampak melalui tingkah fisik dan dan rautan wajah yang menggambarkan suasana hatinya.
Penutup Quote dari ku "Aku Tidak Memahami Definisi Cinta,Namun Di Balik Itu sebab Tuhan Menginginkannya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H