Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Lantunan Butir Butir Mutiara Kehidupan: Pesan Kebijaksanaan dari AKI tentang Pertemanan

2 April 2024   11:32 Diperbarui: 2 April 2024   11:45 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku yang di tulis oleh Alm. Ahmad soleh dan di susun kembali oleh anak pertamanya Hj. Asmareni M.Pd

Di sudut perpustakaan rumah yang sunyi, saya menemukan sebuah buku tua yang tampaknya telah lama terlupakan. Buku ini, yang pernah menjadi milik kakek tercinta yang kami orang melayu Kepulauan Riau sebut beliau aki, berjudul "Mutiara Kehidupan." Halaman-halamannya yang telah menguning menyimpan kata-kata bijak yang seolah-olah berbisik kepada saya, mengajak untuk menelusuri jejak pemikiran aki dalam memandang kehidupan. Dengan penuh rasa hormat dan keingintahuan, saya mulai membaca, dan inilah yang saya temukan:

aki pernah berkata, "Rejeki itu datangnya dengan perantara manusia." Betapa sederhana namun mendalam makna di balik kalimat tersebut. Aki mengajarkan bahwa alam semesta ini, dengan segala tumbuh-tumbuhannya dan hewan-hewan yang telah diciptakan oleh Allah SWT, memang menawarkan sumber rejeki yang melimpah. Namun, barulah melalui sentuhan dan kerja keras tangan manusia, semua potensi itu dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup bersama.

Lebih lanjut, Aki menekankan pentingnya pergaulan dan hubungan antarmanusia. Setiap orang memiliki keahlian yang berbeda-beda, dan oleh karena itu, kita saling membutuhkan satu sama lain. Silaturahmi, kata aki, bukan sekadar tradisi, melainkan fondasi untuk membangun keharmonisan dan kemakmuran bersama. Hubungan yang baik dengan sesama, menurut aki, bukan hanya menambah rejeki, tetapi juga memberikan keamanan dan kebahagiaan dalam hidup bermasyarakat.

Namun, aki juga mengingatkan tentang bahaya dari pergaulan yang buruk. Orang-orang yang membenci kita dapat mengancam keselamatan dan kebahagiaan kita, bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam setiap usaha. Oleh karena itu, aki menyarankan untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Dalam nasihat-nasihatnya, Aki menekankan pentingnya sikap-sikap positif seperti menyenangkan hati orang lain, memberikan harapan, membantu sesama, dan selalu berbicara dengan penuh kebijaksanaan. Aki percaya bahwa dengan berbuat baik dan menjaga hubungan yang harmonis, kita akan mendapatkan perlindungan dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita, yang pada akhirnya akan membuka pintu rejeki dan membawa keberkahan dalam hidup.

Alfred Adler, seorang psikolog terkenal, pernah mengatakan, "Orang yang tidak pernah menaruh perhatian pada sesama niscaya akan menderita hidupnya, mendapat kesukaran yang sebesar-besarnya." Kakek sepertinya setuju dengan pernyataan ini, bahwa sikap empati dan kepedulian terhadap sesama adalah kunci untuk hidup yang bahagia dan penuh makna.

Aki memberikan pesan yang mendalam dan tidak lupa menguraikannya sebagai catatan agar kita tidak lupa akan tindak laku dalam bagaimana pergaulan yang baik, pesan aki yaitu,

1. menyenangkan hati setiap orang yang kita hadapi dalam pergaulan sehari-hari.

2. berkata tentang apa-apa yang ia gemari dan hargailah usahanya walaupun sekecil apapun. 

3. memberikan harapan kepadanya dan jangan sekali kali mematahkan semangatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun