Mengkritik dengan Tepat: Seni Memberikan Tanggapan yang Membangun
Tanggapan merupakan salah satu proses paling sensitif dalam komunikasi. Menyakiti orang dengan kritik itu mudah, tetapi pujian yang palsu pun tidak berguna. Kritik pedas dapat merusak kepercayaan diri dan mendorong pengambilan keputusan yang tidak bijaksana. Sebaliknya, pujian yang berlebihan dapat membuat kita cepat berpuas diri.
Dalam memberikan tanggapan, banyak orang cenderung bersikap kritis karena merasa perlu menunjukkan superioritas mereka dengan menghancurkan ide yang dianggap buruk atau aneh. Namun, tanggapan dapat dianalisis berdasarkan dua sumbu: positif atau negatif, dan konstruktif atau destruktif. Dari sini, kita mendapatkan empat jenis tanggapan:
1. Negatif dan Destruktif ("Tidak!"): Menyatakan bahwa ide tersebut buruk tanpa penjelasan atau alternatif. Meskipun terkadang efektif, tanggapan ini jarang mengubah perilaku penerima.
contoh konkrit dari tanggapan yang negatif dan destruktif ("Tidak!"):
Situasi : Seorang karyawan memberikan usulan untuk meningkatkan efisiensi tim dengan mengadopsi perangkat lunak manajemen proyek baru.
Tanggapan Negatif dan Destruktif:
- Atasan: "Tidak, ide itu tidak akan berhasil."
- Kolega: "Tidak, itu bukan solusi yang baik."
- Manajer: "Tidak, kita tidak memerlukan perangkat lunak baru."
Dalam contoh ini, tanggapan yang diberikan hanya menolak ide tersebut tanpa memberikan penjelasan mengapa ide itu buruk atau menawarkan solusi alternatif. Tanggapan seperti ini dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi untuk berkontribusi dengan ide-ide inovatif di masa depan.