Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negosiasi Perlu Seni: Tidak Melulu tentang Win Lose

27 Maret 2024   10:53 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:14 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seni Negosiasi: Menerapkan Prinsip-prinsip Negosiasi Berprinsip dalam Kehidupan Nyata

Negosiasi adalah seni menemukan solusi untuk situasi yang tampaknya mustahil. Salah satu metode negosiasi yang paling terkenal adalah "principled negotiation" atau negosiasi berprinsip, yang dijelaskan oleh Roger Fisher dan William L. Ury dalam buku mereka, "Getting to Yes". Mari kita uraikan dan aplikasikan strategi ini dalam kehidupan nyata, misalnya dalam situasi kompleks seperti negosiasi gaji dengan atasan, uang saku anak-anak, atau bahkan menghadapi tukang palak.

Fokus pada Materi, Bukan Orang

Dalam negosiasi, penting untuk tidak terpengaruh oleh perasaan pribadi terhadap orang lain. Apakah Anda menyukai mereka atau tidak seharusnya tidak mempengaruhi proses negosiasi.

Fokus pada materi bukan orang dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Berikut adalah contoh konkrit pada Pemerintahan:

Dalam proses pengadaan barang dan jasa, seorang pegawai negeri sipil mungkin harus bernegosiasi dengan berbagai pihak penyedia. Dalam situasi ini, penting untuk fokus pada kualitas dan harga barang atau jasa yang akan diperoleh, bukan pada hubungan pribadi atau kesukaan terhadap penyedia tertentu.

Contoh:
Seorang kepala dinas kesehatan sedang dalam proses pengadaan alat kesehatan untuk rumah sakit daerah. Ia menerima beberapa penawaran dari berbagai perusahaan. Meskipun ia memiliki kenalan di salah satu perusahaan, ia memutuskan untuk fokus pada spesifikasi teknis alat, harga, dan layanan purna jual yang ditawarkan. Ia memilih perusahaan yang memberikan penawaran terbaik sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, bukan berdasarkan hubungan pribadi.

Dengan demikian, dalam konteks pegawai negeri sipil, fokus pada materi bukan orang membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan pada kepentingan publik dan prinsip efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas.


Cari Kesamaan, Bukan Perbedaan

Jangan berpikir bahwa Anda berada dalam posisi yang lebih lemah atau lebih kuat. Tanyakan pada diri Anda: Apa yang dibutuhkan orang lain dari saya? Apakah kami memiliki kepentingan yang sama?

Dalam konteks di Pemerintahan, prinsip "Cari Kesamaan, Bukan Perbedaan" dapat diterapkan dalam berbagai situasi kerja sama antardepartemen atau dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Berikut adalah contoh konkrit:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun