Kreativitas adalah anugerah yang dibubuhkan oleh Tuhan kepada manusia. Ide-ide yang terbesit di dalam benak pikir manusia dihasilkan dari proses synergy (kolaborasi, kerjasama, harmoni) antara manusia dengan alam. Proses ini akan menciptakan individu yang adaptif serta inovatif. Salah satu contohnya adalah kreativitas dalam pengolahan limbah kelobot jagung yang disuluh oleh 12 mahasiswa KKN UMD Universita Jember kepada masyarakat Dusun Langsep, Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Situbondo.
Senin, (14/08/23) Para mahasiswa sukses menyuluhkan tentang bagaimana menjadi manusia yang adaptif dan inovatif melalui media berupa limbah kelobot jagung. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim KKN 108, beberapa petani di Desa Jetis melakukan pembakaran limbah tanaman jagung seusai masa panen dilakukan. Selain menimbulkan polusi udara, hal ini juga dapat mengurangi nilai tambah pada kelobot jagung. Oleh karena itu, sebagai manusia yang kreatif, perlu adanya sinergi antara Mahasiswa KKN dan warga sekitar untuk menciptakan sebuah produk yang inovatif dan ramah lingkungan.
Dengan antusias, ibu-ibu RT 01 Dusun langsep mengimplementasikan paduan membuat bunga dari kelobot jagung yang dituntun oleh mahasiswa KKN Universitas Jember. Adapun proses-proses pengolahan limbah jagung menjadi bunga kering hias. Pertama, Kelobot jagung dipilah dan dipisahkan dari tongkolnya. Langkah selanjutya, kelobot yang sudah diseleksi diwarnai dengan cara direbus menggunakan air pewarna makanan selama 5 menit. Sesudah itu, kelobot jagung ditiriskan dan dijemur. Terakhir adalah pemotongan dan pembentukan kelobot jangung sesuai dengan pola yang diinginkan. Berkat tangan-tangan terampil seluruh peserta penyuluhan, limbah kelobot jagung dapat disulap menjadi produk kerajinan bunga kering yang memiliki nilai seni dan ekonomi.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, Surya selaku KORDES KKN UMD 108 beharap masyarakat Desa Jetis dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang tidak menentu dan bisa berinovasi untuk menciptakan produk-produk yang bernilai tambah. "Acara ini juga bertujuan untuk menstimulasi pola pikir serta gaya hidup masyarakat supaya menjadi individu - individu yang peduli lingkungan dan selalu memiliki kreativitas", tutur beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H