Mohon tunggu...
Muhammad Sulthan Rafi
Muhammad Sulthan Rafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Emas Akhir Zaman

16 Juli 2020   23:31 Diperbarui: 16 Juli 2020   23:43 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jika kita membahas tentang nilai dan cadangan emas, maka ini berkaitan dengan inti kebijakan moneter. Lalu apa sih inti kebijakan moneter itu ?

Inti dari kebijakan moneter itu memelihara dan mencapai stabilitas nilai mata uang.

Dalam perkuliahan Ekonomi Makro Islam dengan tema kebijakan  moneter, yang di ampu oleh Bapak Rachmat Risqy Kurniawan SEI, MM. Beliau menjelaskan bahwa emas nantinya tidak ada harganya.

Seperti statement yang beliau katakan, kita bisa lihat pada akhir zaman nanti segala hal di dunia ini tak lagi berharga dan sungai eufrat pun menjadi tujuan orang-orang yang menbuat banyak jatuhnya korban sesuai dengan yang saya baca dalam buku peperangan armagedon[1]. Salah satu tanda akhir zaman yang kita telah ketahui bersama yaitu mengeringnya sungai eufrat yang dimana di bawahnya terdapat cadangan emas terbesar yang ada di bumi ini. Namun, bagi kebanyakan orang emas inilah yang menjadi sangat penting yang dimana nanti ketika sungai itu mengering dan emas pun sudah mulai terlihat maka orang -- orang pun saling berebut untuk mendapatkan emas tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, 'Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup." (HR Bukhari).

Dari hadist di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebenarnya nanti emas pun tidak ada harga dan manfaat nya bagi manusia. Mengapa? Karena kondisi emas pada saat gunung eufrat itu pun sudah sangat banyak hingga nanti nya barang -- barang pun akan terbuat dari emas itu sendiri. Karena dalam teori ekonomi dalam teori supply demand di katakan bahwa "suatu barang jika pasokan nya banyak maka harga akan turun". Maka, di akhir zaman emas kebanyakan akan di gunakan sebagai perhiasan -- perhiasan, dan memperindah suatu bangunan termasuk masjid. Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan dating hari kiamat hingga manusia -- manusia berlomba -- lomba membangun dan memperindah masjid. Dan emas ini termasuk dalam perhiasan -- perhiasan yang akan di jadikan sebagai hiasan masjid.

Maka emas seperti gunung inilah yang ingin di kuasai oleh negara -- negara adidaya seperti Amerika sehingga mereka menjalankan berbagai macam cara untuk menguasai ini. Berbagai hal mereka lakukan seperti ingin menguasai Irak dan memprovokasi dengan melancarkan isu -- isu yang meretas jalan untuk mecapai Irak. Karena negara itulah yang dekat dengan sungai tersebut. Di hadist lain Rasulullah SAW bersabda : "Akan muncul barang -- barang tambang dan akan datang pula sejahat -- jahat makhluk Allah"

 Lalu bagaimana dengan cadangan emas tersbesar itu? Pak Rachmat Risqy Kurniawan SEI, MM. juga berstatement bahwa jika manusia mengetahui dimana letak cadangan emas terbesar itu maka akan kiamat dunia ini. Lalu, apakah kita bisa menjadikan emas ini menjadi cadangan emas untuk diri kita sendiri ataupun untuk negara? Ya, untuk saat ini kita bisa menggunakan emas sebagai cadangan negara bukan berarti bisa menjadi cadangan sepanjang masa.

 Kesimpulannya, di akhir zaman nanti emas pun tidak menjadi berharga lagi karena nantinya sudah banyak cadangan emas yang timbul dari mengeringnya sungai eufrat.

Daftar Pustaka

Armageddon peperangan akhir zaman: menurut al-Qur'an, hadits, taurat, dan injil Wisnu Sasongko, Gema Insani, 2003 - 247 halaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun