Kedua, seorang guru harus inovatif. Saat ini, seorang guru harus mampu menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Misalnya, seorang guru yang terbiasa dan mengandalkan dirinya selama ini sebagai subjek dan menganggap peserta didik sebagai objek, maka kini harus berinovasi menciptakan suasana ruang kelas yang hidup yakni menjadikan dirinya dan peserta didik sebagai subjek, ilmu pengetahuan adalah objek kajian.
Ketiga, seorang guru harus update terhadap teknologi informasi. Melek teknologi akan membantu seorang guru mampu menjangkau informasi secara global. Misalnya, memperbaharui bahan ajar dan informasi yang akan disampaikan kepada peserta didik disesuaikan dengan situasi terkini secara global. Diskusi dalam ruang kelas dan forum diskusi lainnya akan lebih hidup jika dilengkapi dengan menu isu terkini.
Keempat, seorang guru harus energik baik dalam mencari referensi bahan mengajar maupun dalam transfer ilmu pengetahuan. Peserta didik akan bersemangat mengikuti pelajaran tertentu jika difasilitasi oleh seorang guru yang penuh semangat. Guru menjadi tokoh yang dapat mempengaruhi perilaku atau bahkan sebagai panutan peserta didiknya.
Kelima, seorang guru harus open minded. Guru yang baik adalah guru yang mampu menghargai pendapat peserta didiknya meski berbeda dengan pendapatnya. Perbedaan pendapat dalam suatu ruang kelas atau forum diskusi lainnya merupakan hal wajar. Sekali lagi, bahwa informasi saat ini dapat diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Idealnya, seorang guru hadir sebagai fasilitator dalam suatu diskusi, bukan sebagai penguasa tunggal ilmu pengetahuan.
Selain pendekatan Mesin A, I, U, E, O, seorang guru harus meningkatkan kompetensi dan kualifikasi akademiknya. Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat perlu mendukung pembiayaan dan membuka kesempatan izin atau tugas belajar kepada guru di daerahnya agar kompetensi dan kualifikasi akademik guru dapat ditingkatkan. Meningkatnya kompetensi dan kualifikasi akademik guru, secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kualitas guru dalam transfer of knowledge dan juga kualitas peserta didiknya. Kualitas pembangunan dan kemajuan suatu daerah perlu didukung oleh SDM yang berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI