Lima Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyumbangkan sepuluh tempat sampah bagi masyarakat kelurahan Tanjungrejo, Malang, Jawa Timur khususnya warga RT9/RW9 Tanjungrejo dengan maksud untuk membantu masyarakat tersebut dalam penyuluhan dan pengelolaan sampah di sekitar wilayah tersebut. Melalui bimbingan dosen Fadila Muhammad Mahdi, Kelompok yang dipimpin oleh Mijnus Ibage dan beranggotakan Muhammad Sukroni, Sayekti Abrar Admaja, Dyanu Moulana Ismail, dan Ichsan Abdullah Wahid Saleh memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kemampuan warga setempat dalam mengelola sampah yang telah mencemari lingkungan di wilayah tersebut.Â
Dalam kurun waktu sebulan dari 22 Agustus 2022 hingga 22 September 2022, mereka telah mengadakan berbagai kegiatan yang berbuah hasil berupa sumbangan sepuluh tempat sampah kepada warga tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari program Universitas Muhammadiyah Malang bernama Pengabdian oleh Mahasiswa kepada Masyarakat atau singkatannya yaitu PMM.
Proses kegiatan ini diawali dengan kunjungan kepada kantor kelurahan Tanjungrejo. Kelima Mahasiswa tersebut memang berniat dari awal agar membantu masyarakat sekitar dalam menanggulangi permasalahan lingkungan yang mengganggu kehidupan sehari-hari seperti sampah-sampah yang menumpuk. Mereka hanya belum menetapkan wilayah RT/RW mana di Tanjungrejo yang dapat menjadi fokus kegiatan mereka.Â
Oleh karena itu, kunjungan mereka ke kantor kelurahan Tanjungrejo ini dilakukan agar mendapatkan informasi soal wilayah-wilayah di kelurahan tersebut dan sekaligus rekomendasi atas wilayah mana yang sesuai dengan pelaksanaan kegiatan kelompok ini. Melalui berbagai perbincangan dan survei di daerah-daerah setempat, RT9/RW9 kemudian ditentukan sebagai daerah yang tepat buat pelaksanaan kegiatan kelompok tersebut.
Dalam perbincangan dengan kepala RT daerah tersebut yang bernama Ariek Affandi, beliau menyampaikan berbagai kesulitan warga RT9 dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sampah. Masalah-masalah tersebut meliputi hal-hal seperti pembuangan sampah sembarangan, fasilitas pengelolaan sampah yang kurang memadai, dan sikap apatis masyarakat terhadap pengelolaan sampah secara umum. Masalah-masalah ini kemudian mengakibatkan kepada pencemaran di lingkungan daerah RT tersebut seperti sungai dan kali dekat daerah tersebut yang kotor, dan sampah-sampah yang bergeletakan di sekitaran RT ini.
Dengan pembekalan info ini, sekelompok mahasiswa UMM ini kemudian bersepakat untuk menyumbangkan tempat sampah di daerah tersebut agar membantu warga RT9 dalam melakukan pengelolaan sampah. Langkah berikutnya bagi kelompok ini adalah untuk mengadakan survei di sekitaran RT9 untuk menentukan tempat-tempat mana yang cukup strategis untuk meletakkan tempat sampah mereka. Selain itu, diadakan juga survei tempat pembuatan tong sampah yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan juga alat-alat cat agar tempat-tempat sampah yang akan disumbangkan menjadi lebih menarik dilihat. Desain dan pembuatan spanduk juga merupakan agenda lain dari serangkaian kegiatan mereka.
Setelah selesai dengan kegiatan-kegiatan ini, mereka kemudian mulai mengerjakan pengecatan tempat-tempat sampah yang mereka dapatkan. Proses ini berlangsung selama empat hari dan dengan bantuan dari kepala RT9 dan warga sekitar, proses pengecatan ini akhirnya diselesaikan.
Dengan selesainya pengecatan ini, mereka akhirnya dapat menyumbangkan tong-tong sampah yang berjumlah sepuluh kepada warga RT9/RW9.