Mohon tunggu...
Muhammad Suhaeri
Muhammad Suhaeri Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja dalam bidang manajemen di suatu institusi kesehatan.

Suara dari refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Debat Capres dan Signifikansinya

14 Desember 2023   16:56 Diperbarui: 14 Desember 2023   17:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Acara debat pertama calon presiden 2024 baru saja dilewati. Dari acara tersebut dapat terlihat bagaimana tiap calon membawa pandangan dan sikapnya dalam materi debat yang telah ditentukan. Secara umum acara debat berjalan baik dan sesuai jadwal yang disusun.

Debat tersebut semakin memperjelas posisi tiap calon dalam membawa strategi politiknya untuk menghadapi pemilu di tahun 2024. Semakin terang benderang juga sikap dan pembawaan masing-masing calon. Calon yang memposisikan sebagai oposan semakin tergambarkan dengan nyata. Calon yang mengusung keberlanjutan juga tidak mengalami perubahan sedikitpun dalam pendiriannya. Semua ini menunjukkan bahwa debat capres merupakan ajang bagi calon untuk lebih memperkuat basis pendukungnya.

Lalu apakah debat ini cukup efektif dalam meraih suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan? Atau dalam merubah pendirian pemilih untuk merubah pilihannya? Mengingat kedua pertanyaan ini, sebenarnya efektivitas kedua hal tersebut patut diragukan. Bahwa dari debat tersebut sebenarnya tidak akan membawa banyak perubahan terhadap elektabilitas masing-masing capres. Tentu ini dengan catatan bahwa tidak ada kejadian luar biasa yang melibatkan salah satu, dua, atau tiga capres.

Mengapa tidak akan membawa banyak perubahan terhadap elektabilitas capres? Karena debat ini hanya ditonton oleh sebagian kecil rakyat Indonesia. Lebih tepatnya, debat disaksikan hanya oleh segelintir kaum terdidik. Seperti diketahui, mayoritas tingkat pendidikan rakyat Indonesia masih relatif rendah. Data menunjukkan hanya 6,41% penduduk Indonesia mengenyam pendidikan tinggi. Dengan demikian, sangat besar kemungkinan debat ditonton hanya oleh kelompok tersebut. 

Dari persentase di atas, tentunya sebagian pemilih terdidik tersebut telah menentukan pilihannya. Pemilih seperti ini umumnya akan sulit tergoyahkan pilihannya. Debat capres hanya akan memperkuat peneguhan pilihan yang sudah dipegang. Lalu bagi sekian persen lainnya yang belum menentukan pilihan, debat tidak serta merta menjadi faktor penentu. Masih ada faktor-faktor lain yang menjadi bahan pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan.

Mengingat rendahnya jumlah penonton serta masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam penentuan pilihan, maka acara debat tidak sepenuhnya berkontribusi signifikan terhadap peningkatan elektabilitas calon tertentu. Dengan demikian, debat calon presiden ini sesungguhnya tidak akan berperan besar dalam merubah peta persaingan para calon presiden di Pemilu 2024. Tentu hal ini dengan catatan bahwa tidak ada perubahan besar terhadap kondisi dan situasi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun