Sebelumnya, Penulis tidak memiliki keterlibatan terhadap dinamika politik yang berjalan di negeri ini. Usia muda yang disertai dengan pengalaman minim serta beban tanggung jawab ringan, membuat ketertarikan diri masih ditujukan pada hal-hal popular. Menunggu jam tayang serial TV, menghafalkan lirik lagu favorit, dan menyibukkan diri dengan video game, itu semua adalah daya tarik dari masa muda Penulis.
Namun ketertarikan diri ini mulai mendapatkan perubahan saat menginjak usia 30an tahun. Penulis mulai melihat bagaimana pemimpin bisa membawa harapan untuk membawa kemajuan bagi bangsa. Sebuah bangsa yang sesungguhnya memiliki potensi begitu besarnya. Penulis mulai menyadari bahwa kendali nasib ratusan juta rakyat di tanah air ini dapat ditentukan mulai dari pemilihan seorang pemimpin.
Sejalan dengan kisah di atas, dalam pidatonya di depan dukungan organisasi Pandawa Lima, Prabowo Subianto mengajak setiap rakyat untuk peduli dengan politik. Dengan peduli politik, maka sesungguhnya seseorang memiliki andil dalam memajukan kehidupan negeri ini. Melalui politik, rakyat menentukan harga bahan pokok. Dari politik, generasi muda mendapatkan pekerjaan yang layak. Lewat politik pula rakyat dapat mengatasi masalah kemacetan, banjir, hingga listrik mati.
Atas dasar tersebut, marilah mulai memberikan perhatian terhadap dunia politik negeri ini. Terlibat dalam politik berarti mengambil keputusan untuk memperdulikan nasib kehidupan bangsa dan negara. Bermula dari sistem politik, bangsa ini menetapkan pemimpinnya. Pemimpin terpilih ini yang akan menentukan dan/atau melaksanakan kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang akan memegang kendali atas jalannya tata cara kehidupan berbangsa. Dimana pada akhirnya, tata cara tersebut menentukan maju dan mundurnya kualitas hidup anak dan cucu bangsa ini.
Bentuk keterlibatan politik bisa diwujudkan dalam berbagai cara. Mulai dari mengambil keputusan untuk bergabung dengan partai politik, menjadi relawan kandidat tertentu, maupun menyatakan dukungan secara terbuka. Namun setidaknya dan sekurang-kurangnya, kita semua bisa mulai memperhatikan dan mempelajari pesan dan program yang diusung tiap kandidat pemimpin. Menyerap dan mencerna komunikasi politik yang disampaikan masing-masing calon.
Memberikan kepedulian terhadap langkah pemilihan pemimpin, keaktifan untuk menggunakan pikiran dan hati nurani dalam menganalisis tawaran yang diberikan tiap calon, hingga pada akhirnya menetapkan pilihan pada satu pasangan calon. Hal tersebut dapat bermula dari menumbuhkan kepedulian diri pada politik. Bahwa sejatinya itu semua adalah bentuk kontribusi nyata terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas. Mari mulai peduli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H