Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kata Mereka Tentang Rumah Puisi Taufiq Ismail

22 Oktober 2011   05:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Novelis Negeri Lima Menara Ahmad Fuadi (kanan) saat melihat koleksi perpustakaan Rumah Puisi yang berjumlah 7.000 judul.

Rumah Puisi digagas dan dibangun penyair Taufiq Ismail. Rumah Puisi mulai berdiri sejak Desember 2008. Di usianya yang hampir 3 tahun, Rumah Puisi telah melakukan sejumlah kegiatan, diantaranya pelatihan guru Bahasa dan Sastra Indonesia serta mendidik siswa sanggar sastra. Intinya, Rumah Puisi adalah tempat pelatihan dan perpustakaan, karena di Rumah Puisi terdapat 7.000-an judul buku koleksi pribadi Penyair Taufiq Ismail. Di samping kegiatan pelatihan, setiap hari Rumah Puisi juga dikunjungi banyak peminat yang tertarik di bidang sastra, seperti para peneliti, dosen, mahasiswa, guru, pelajar dan masyarakat umum lainnya. Mereka tidak saja datang dari Sumatera Barat, namun juga dari berbagai daerah di Indonesia. Berikut kesan mereka terhadap Rumah Puisi yang dikutip dari Buku Tamu Rumah Puisi: * * * “Rumah Puisi sangat indah. Alam takambang jadi guru …” (Hj. Asma Malim, Padang) “Sangat mengesankan …” (Musliar Kasim, Rektor Unand Padang) “Rumah Puisi semoga menjadi amal ibadah bagi Taufiq dan Ati …” (Aisyah Amini, Jakarta Timur) “Hebat sekali Rumah Puisi. Yang jelas hebat pula manfaatnya untuk kemajuan bahasa dan kemashlahatan umat …” (Bariroch, Jakarta Timur)

Penyair Taufiq Ismail bersama novelis Abidah el Khalieqy dan Penyair Nenden Lilis dalam suatu kegiatan sastra di Rumah Puisi.

“Semoga dengan adanya Rumah Puisi dapat membangkitkan kecintaan siswa dan guru serta masyarakat untuk mandalami puisi …” (Zen Hasruddin, Pandai Sikek) “Kehadiran Rumah Puisi ini diharapkan akan dapat menggairahkan lagi minat kesusasteraan di kalangan generasi muda Minang …” (Basrizal Dt Rangkayo Basa, Batipuh Tanah Datar) “Luar Biasa, kagum atas inisiatif Bapak Taufiq Ismail dan ibu Ati membangun Rumah Puisi ini. Teriring doa semoga Bapak Taufiq dan Ibu Ati diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT. Amin …” (Revi Rahmat, Tabloid Minangkabau Centre, Jakarta) “Sangat perlu dikunjungi bagi kaum muda untuk lebih memahami arti perjuangan…” (H. Raimond Rais, Jakarta Selatan) “Alhamdulillah, saya kagum. Lanjutkan terus agar lebih berkembang…” (Maryunis, Pariaman) “Suatu proses yang patut diacungkan jempol untuk semua niat Pak Taufiq …” (Maira Eka Sari, Payakumbuh) “Sungguh luar biasa. Dengan lokasi seperti ini Insya Allah mewujudkan imajinasi yang baik dalam belajar dan kepenulisan …” (Eka Susanti, Mahasiswa Unand Padang) “Di Rumah Puisi sangat menyenangkan dan banyak yang dapat dipelajari dari tulisan-tulisan yang dipajang di dalam Rumah Puisi. Alam di sekitar Rumah Puisi sangat indah dan menyejukkan …” (Irmadani Fitri, Pasaman) “Semoga dengan adanya Rumah Puisi mempelopori kembali kebangkitan sastra Indonesia …” (Fauziah Fauzan, Diniyyah Putri Padang Panjang)

Cerpenis Nasional Joni Ariadinata (tengah) bersama guru-guru se Sumatera dalam kegiatan Diklat Sastra bulan lalu di Rumah Puisi.

“Terkesan dan perlu ditiru serta dikembangkan. Perlu diperhatikan pemerintah untuk membantu mengembangkan Rumah Puisi ini …” (Elwi Danil, Fakultas Hukum Unand, Padang) “Terima kasih kepada Bapak Taufiq Ismail yang sangat peduli pada kelangsungan sastra Indonesia, semoga pada masa yang akan datang membawa manfaat bagi bangsa ini …” (H. Fauzal Chan, Jakarta Timur) “Angin segar bagi perkembangan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di Luhak Nan Tuo…” (Mesra Maryensis, Tanah Datar) “Luar biasa, kiranya perlu mendapat dukungan oleh semua pihak. Kota Solok harus ada dalam agenda Rumah Puisi sehingga dapat berangkat dari ketertinggalan…” (Dodi Osmand, Dinas Pendidikan Kota Solok) “Sangat berkesan. Senang. Bangga kepada Ayahanda Taufiq Ismail…” (Sulaiman Juned, Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, Dosen STSI) “Sangat bagus untuk dijadikan tempat menambah ilmu dan mencari inspirasi baru …” (Dra. Anita Wahyu, Guru SMP Negeri 4 X Koto) “Tempat ini akan menjadi sangat penting bagi perkembangan sastra di Minangkabau dan sekitarnya, dan akan menjadi inspirasi bagi munculnya sastrawan-sastrawan baru…” (Genta Sakti, Dosen FKIP Universitas Jambi) “Luar biasa. Diskusi-diskusi di Rumah Puisi betul-betul membuka wawasan kami. Terima kasih Pak Taufiq Ismail…” (Gusmawenti Syam, Sanggar Sastra dan Seni SMAN 2 Payakumbuh) “Sungguh, tempatnya bagus, bersih dan dipegang oleh orang yang sangat profesional di bidangnya. Semoga ke depan lebih baik …” (Bakti Rosna, Depok) “Baik, tempatnya sejuk, bersih dan bebas dari kebisingan. Bisa menumbuhkan minat baca dan menulis…” (Rika Harmoni, Solok) “Masya Allah, tampak kebesaran Allah yang ada pada Rumah Puisi Bapak Taufiq Ismail. Sangat mengagumkan. Insya Allah suatu saat saya akan datang kembali…” (Ny. Eha Zulaiha, Ulakkarang Padang) “Saya cukup kagum atas semangat Pak Taufiq Ismail dalam mengembangkan sastra yang diwujudkan dengan membangun Rumah Puisi. Mudah-mudahan lewat Rumah Puisi ini akan lahir penyair-penyair muda Minangkabau ke depan… (Risnaldi, TVRI Sumbar) “Eksistensi kehadiran Rumah Puisi ini adalah wujud kebesaran jiwa Pak Taufiq Ismail dan istri. Terus berkarya Pak, sambil menunggu lahirnya sastrawan-sastrwan baru Indonesia…” (Prof. Dr. H. A. Qashas R, Makassar) “Wah, puisi telah mendapat rumah yang lebih pantas. Walaupun sebenarnya kita telah membangun istana puisi dalam hati kita…” (Win Gemade, Takengon Aceh) “Indah, sejuk, akrab, asyik dan bermanfaat…” (Putu Wijaya, Teaterawan dan Budayawan) “Rumah Puisi bagus sekali. Tingkatkan katalog. Kalau bisa sastra-sastra lama harus dikoleksi selengkapnya…” (Marnelly, Guru SMAN 92 Tanjung Periuk, Jakarta) “Luar biasa. Tinggal bagaimana mempublikasikan keberadaan asset dan cita-cita lebih luas ini ke masyarakat dunia. Mereka harus memperoleh nilai-nilai yang terkandung di sini…” (Sjafril Ruslih, Bekasi) “Suatu pemandangan yang indah menimbulkan imajinasi saya…” (Hamsat Rangkuti, Depok) “Menakjubkan. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata…” (Nilawati Cs, TVRI Lampung) “Rumah Puisi luar biasa…” (Dorce Gamalama, Jakarta) “Sangat mengesankan. Mudah-mudahan keberadaan Rumah Puisi ini akan mendorong lahirnya Taufiq Ismail-Taufiq Ismail yang baru.” (Dewi Fortuna Anwar, Jakarta) Sumber: Buku Tamu Rumah Puisi Taufiq Ismail, Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun