Saat waktu kecil aku sering nonton qosidah di kampung, aku lupa judul lagunya yang kuingat menanam padi sebutir tumbuh tujuh tangkai, itu gambaran bagaimana besarnya prospek pertanian jika di jalankan dengan benar dan serius dalam melaksanakan usaha pertanian, demikian juga halnya dengan potensi perikanan, kulihat di TV bagaimana usaha perikanan yang dilakukan oleh bangsa lain mereka bisa sejahtera dari profesi dan usaha menangkap ikan dilaut, mereka bisa punya kapal pesiar pribadi, apartemen dan rumah mewah hanya dari menangkap ikan dilaut.
Bagaimana dengan kedua peluang usaha tersebut di negeri ini, faktanya petani umumnya memiliki taraf hidup sangat memprihatinkan, sering bahkan mereka kelaparan di ladangnya, karena mereka sudah terlilit rentenir untuk menopang kehidupan sehari-hari, demikian juga nelayannya mereka banyak yang kurang gizi di laut yang memiliki potensi ikan melimpah. profesi petani dan nelayan masih dianggap profesi marginal dan memalukan, banyak anak anak petani dan nelayan malu menyebut profesi orang tunya, pemuda penerus petani dan nelayan banyak hengkang ke kota beralih profesi.
Mengapa fenomena tersebut sangat bertolak belakang dengan negeri lain, mereka pandai dan mampu memanfaatkan peluang dan potensi tersebut agar dapat menghasilkan pemasukan yang besar, petaninya makmur, nelayannya kaya dan negaranya sejahtera, padahal mereka memiliki laut yang tidak terlalu luas dan lahan untuk pertanian yang terbatas.
Apakah ada yang salah dalam pengelolaan potensi pertanian dan perikanan tersebut ? atau memang pemerintah tidak tertarik untuk memanfaatkan anugrah tersebut, negeri agraris hanya tinggal cerita....negeri penghasil rempah rempah yang paling terkenal yang banyak mengundang datangnya para saudagar pada masa dahulu juga tinggal sejarah. dilihat dari sumber daya untuk pengembangan usaha pertanian dan perikanan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain, lahan terbentang luas dengan kesuburannya, demikian juga potensi perikanan, laut yang membentang menegelilingi pulau pulau yang terbentang dari Sabang sampai Marauke juga mengandung potensi perikanan yang sangat luar biasa, secara logika seharusnya pertanian dan perikanan kita mampu menjadi penopang ekonomi masyarakat, devisa negara, mengingat kedua potensi tersebut merupakan sumber daya yang terbarukan.
Ironis memang kebijakan pemimpin negeri ini terhadap pengembangan potensi pertanian dan perikanan, seakan-akan dibiarkan harta karun terbuang percuma dan petani sera nelayannya dibiarkan tanpa di kelola dan didukung program yang membumi sehingga kedua profesi tersebut hanya untuk sekedar bertahan hidup yang pas-pasan.
Melihat makin berkurangnya potensi sumber daya alam lainnya akibat kebijakan eksploitasi yang tak terkendali, tentunya tidak ada pilihan setelah batubara kita habis, hutan kita ludes, minyak kita menipis apakah kita tidak memikirkan untuk mengoptimalkan penelolaan potensi pertanian dan kelautan.
Pembangunan pertanian dan perikanan masih belum optimal dan terkesan asala-asalan sehingga bagi rakyat yang berprofesi sebagai petani dan nelayan belum merasakan dan belum dapat mengembangkan usahanya, salah satu variabel penting dalam usaha pertanian adalah luasan lahan yang di kelola, kemudian metode bertani yang digunakan dan kelancaran angkutan serta akses pasar yang jelas, yang terjadi petani disuruh bercocok tanam, tiba pada saat panen setelah hasil melimpah mereka kesulitan untuk menjual hasilnya, bahkan sampai terbuang karena busuk, kejadian ini tentunya sangat merugikan petani tersebut mereka bukan hanya rugi modal tetapi mereka juga tertipu dengan anjutan serta program dari pemerintah hal tersebut sering terjadi pada saudar-saudara kita yang mengikuti transmigrasi. untuk perikanan kelemahan nelayan kita adalah menyangkut aspek perlatan, dimana mayoritas mesyarakat nelayan masih memiliki kapal dan alat tangkap tradisonal dan volemenay kecil sehingga sulit dapat memperoleh hasil tangkapan yang memadai, itupun masih ditambah dengan kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapannya.
Kedepan dibutuhkan langkah yang serius dan cerdas agar potensi harta karun tersebut bisa dinikmati dan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, langkah yang dirasa cocok adalah : revitalisasi dan modernisasi pertanian dan perikanan, penyediaan lahan pertanian yang memadai dengan memangkas kepemilikan cukong-cukong yang hanya bisanya menelantarkan lahan negara perlu berani dan tegas demi kepentingan rakyat, sedangkan untuk perikanan perlu didukung sumber dana yang memadai untuk pengadaan kapal dan alat tangkap kapalu perlu melalui sumber dana APBN dan APBD untuk pembelian kapal besar. tentunya keberhasilan maksud tersebut tergantung kecerdasan dan keseriusan pemerintah dalam program optimalisasi usaha pertanian dan perikanan. semoga kesadaran dan keinginan yang ditindaklanjuti dengan tindakanya nyata oleh pemerintah bisa di mulai dan dilaksanakan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan devisa negara bisa terwujud melalui sektor pertanian dan perikanan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI