Mohon tunggu...
Muhammad Solikin
Muhammad Solikin Mohon Tunggu... -

1. Ketua Komite Tetap Bidang Investasi Indonesia Bagian Tengah Kadin Indonesia\r\n2. Sekjen Asosiasi Pemegang Ijin Tambang dan Pengusaha Tambang (ASPEKTAM) Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PGRI Desak Kapolda Usut Tuntas Pembunuhan Guru SD

18 Mei 2011   16:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia(PB PGRI) mendesak Kapolda Kalimantan Selatan untuk mengkaji kembali dan mengusut tuntas kasus pembunuhan Hardiansyah. Hardiansyah merupakan guru olahraga SDN Km 8 Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada   tanggal 9 Desember 2004 sekitar pukul 12.00 Hardiansyah dibunuh oleh sekelompok orang . Dua  dari 7 pelaku telah divonis 4 bulan penjara oleh hakim pengadilan Negeri Kotabaru. Merasa tidak adil, istri korban yaitu Lilik  Dwi Purwaningsih mengadukan hal itu ke PB PGRI.

Dalam surat tertanggal 29 April 2011 itu ditujukan kepada Kapolda Kalsel, DR H. Sulistiyo yang merupakan Ketua Umum PB PGRI mendesak Kapolda Kalsel untuk mengkaji dan mengusut tuntas pelaku lainnya termasuk orang yang diduga kuat sebagai "otak" dari peristiwa tersebut. Dinyatakan dalam surat tersebut, bahwa pembunuhan dilatar belakangi oleh sengketa digunakannya jalan desa untuk pengangkutan truk batubara. Karena dilalui truk batubara, maka menimbulkan debu, sehingga masyarakat berdemo di Batulicin lantaran merasa keberatan dengan lewatnya truk tronton di jalanan.

Diduga kuat, pembunuhan terjadi atas perintah HI yang merupakan pengusaha batubara setempat. Hal itu menurut keterangan beberapa Pihak karena HI juga berada di tempat kejadian sambil menggenggam sepucuk pistol. Suara tembakan juga terdengar oleh semua orang yang menyaksikan peristiwa itu.

"Saudara Hardiansyah terbunuh sedang melakukan tugas negara yakni mencerdaskan  anak bangsa di Kalsel. Sudah seharusnya dia memperoleh penghargaan, sebab yang dia kerjakan adalah melindungi anak didiknya dan masyarakat sekitar kilo meter 8 Desa Sari Gadung atas pengotoran lingkungan lewatnya tronton batubara didepan sekolahnya" demikian isi surat dari PB PGRI itu.

Istri korban juga mengadukan kepada PB PGRI bahwa dirinya diteror dan diancam preman yang merupakan  suruhan "otak" peristiwa tersebut. Para penegak hukum yakni POLISI, JAKSA, HAKIM dinilai memihak ke pembunuh karena vonis hukuman terlalu ringan.

Surat dari PB PGRI itu selain ditujukan ke Kapolda Kalsel, juga ditembuskan ke beberapa pihak terkait. Tembusan surat itu ditujukan kepada kepala dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Pengurus PGRI Provinsi Kalsel, Pengurus PGRI Kabupaten Tanah Bumbu, Kapolres Tanah Bumbu dan LKBH-PGRI Provinsi Kalsel. Surat tersebut juga ditanda tangani H. Sahiri Hermawan SH. MH yang merupakan Sekretaris Jenderal PB PGRI(tya, Barito Post Tanggal 18 Mei 2011, hal 1 dan 7)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun