Tiga bulan ini hidupku seakan terkungkung, bagaikan burung hidup dalam sangkar emas. Walau sebenarnya semua fasilitas tersedia. Makan, minum, nonton, bahkan akses internet semua ada. Tapi hidup tetap saja terasa hambar. Itu semua karena diri kita tidak berinteraksi keluar rumah dengan orang lain, lantara takut dan khawatir terpapar virus Corona. Hidup terasa membosankan semenjak virus Corona hadir di Indonesia.
Setiap hari pemberitaan korban meninggal disebabkan terpapar virus Corona semakin meningkat. Hari ini saja 17/05/2020, update data kasus meninggal terpapar virus mematikan itu sejumlah 1.148 jiwa. Bagaimana tidak membuat paranoid dalam menjalankan kehidupan.
Jika kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan akan bahayanya virus ini dibiarkan terus menerus dalam pikiran, bisa jadi pikiran akan terganggu. Bila psikis mengalami masalah, tentu akan mengalami stress tingkat tinggi. Jika seperti itu, tidak membutuhkan waktu lama fisik kita pun ikut ngedrop.
Dalam masa pandemik ini diusahakan tubuh jangan sampai mengalami penurunan imunitas. Jika itu terjadi maka penularan akan lebih mudah, apalagi sampai kontak dengan orang positif covid 19.
Di masa ketidak pastian ini, untuk membuang kejenuhan menunggu kapan berakhirnya pandemik ini. Kita harus pandai-pandai mengatur dan memanfaatkan waktu. Agar tidak mati gaya dan mati terpapar virus Corona.
Aku memutuskan tidak keluar rumah tapi terus menyibukan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. Akhir-akhir ini, selama stay at home, aku fokus dengan hobi baruku. Tahukah kalian apa hobi baruku? Ya, aku lagi belajar mendalami dahsyatnya kekuatan alam bawah sadar (ABS) dengan mengexplore otak imajinasiku.
Sebuah buku menarik karya bapak Adi W Gunawan membahas dahsyatnya kekuatan alam bawah sadar sebagai rujukan. Buku itu mengajarkanku bagaimana cara memperaktekan secara detail kekuatan ABS.
Ilmu mendasar yang diajarkan dalam buku itu adalah kekuatan afirmasi. Apa itu afirmasi? Peneguhan diri atau sugesti diri. Â
Bagaimana cara melakukanya, yaitu dengan cara hipnosis atau releksasi pikiran. Kondisi tubuh dibiarkan rileks hingga benar-benar rileks. Kita juga dapat menggunakan musik untuk membantu menciptakan kondisi rileks dengan memutar musik dalam frekuensi alfa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), atau delta (0,1-4 Hz). Setelah tercapai kondisi yang diinginkan, barulah afirmasi di masukan kedalam alam bawah sadar (ABS).
Memasukkan afirmasi dengan kondisi hipnosis bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dilakukan sendiri, dengan teknik swaterapi (self-hypnosis).Â