Hari itu, terik mentari sangat menyengat membakar kulitku. Di kejauhan nampak fatamorgana menari-nari di permukaan jalan beraspal. Suhu udara diperkirakan 39Co. Siang itu aku berada di kota Heroshima, Negara Matahari.
Keberangkatanku ke Jepan dalam rangka membawa misi kunjungan belajar short course. Aku dan rekan rombongan bertolak kesana di bulan Agustus. Kami menghabiskan waktu 30 hari di sana. Impianku ketika menapakan kaki di negeri para samuraia itu, aku ingin melihat keindahan bunga Sakura. Tapi setibanya disana ternyata suhu bumi panas sekali hingga mencapai puncak teramat panas.
Bunga Sakura tidak akan bersemi dengan cuaca teramat panas seperti ini, gumamku dalam hati, sambil mengipasi wajahku yang dibanjiri keringat. Aku bertanya pada gadis berparas cantik, berkulit putih dan bermata sipit di sebelah kananku. Dari awal perjalananku, ia selalu setia mendampingi perjalananku dan rombongan di negeri matahari itu. Haruka nama gadis itu. Ia ditugaskan oleh kementerian pendidikan Jepan untuk menemani kami. Tugas Haruka sebagai guide selama keberadaan kami di sini.
“Mengapa bunga sakura tidak terlihat di kota ini, Haruka?" tanyaku kepadanya untuk memuaskan rasa penasaranku.
Sedari tadi aku mengelilingi kota Heroshima, tapi tidak melihat sekuntum bunga Sakura bersemi.
Haruka menjelaskan alasan mengapa bunga Sakura tidak terlihat. aku baru terpuaskan atas jawaban gadis sipit itu, rasa penasaran yang sedari tadi bergelayut dalam otakku sudah tidak membuatku bertanya-tanya lagi. Pantas saja bunga sakura tidak bersemi. Seakan ia malu menampakan kecantikanya. Rupanya, Aku berkunjung ke Negara matahari pada saat belum musim semi. Negara pencinta manga itu sedang mengalami musim panas di bulan ini.
Aku sering mendengar, banyak para pujangga cinta menggambarkan bunga Sakura dengan syair dan kata-kata, melukiskan kecantikan bunga itu. Bunga yang merupakan simbol keelokan paras dan budi wanita jepang.
Wanita jepang di anugerahi kulit putih, pipi merah merona dan paras cantik, seakan melengkapi kesempurnaanya.
Hampir diseluruh wilayah negara jepang tumbuh pohon sakura yang merupakan icon negara itu. Bunga sakura dikenal juga dengan sebutan cherry blossom.
Di kota Heroshima, Kulangkahkan kaki menelusuri sebuah bangunan yang nampak hancur berantakan. Aku terkesima dengan bangunan itu. Kuhentikan langkahku untuk mengamati bangunan tua itu. Terbesit niatan untuk masuk kedalamnya. Namun kuurungkan karena aku tidak bisa lebih dekat menghampirinya. Apalagi berusaha mencoba masuk kedalam bangunan itu.
Ada Pagar besi pembatas membentang mengelilingi bangunan itu, mengisyaratkan pengunjung dilarang terlalu mendekati bangunan apalagi berniat untuk masuk kedalamnya. Papan pengumuman terpampang jelas menginformasikan “Dilarang masuk kedalam bangunan”.