Mohon tunggu...
Muhammad Solihin
Muhammad Solihin Mohon Tunggu... Guru - Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Hidup adalah cerita dan akan berakhir dengan cerita pula. muhammad solihin lentera dunia adalah sebutir debu kehidupan yang fakir ilmu dan pengetahuan. menapakin sebuah perjalanan hidup dengan menggoreskan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tragedi Negara Sakura, Menyimpan Kenangan Duka

15 Mei 2020   17:36 Diperbarui: 15 Mei 2020   21:38 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai yang ada didepan bangunan itu pun tak luput menjadi saksi bisu sejarah ganasnya tragedi perang dunia kedua. Ribuah mayat  tergolek mati di sana, akibat dahsyatnya radiasi nuklir yang diakibatkan oleh bom atom. Banyak orang berbondong - bondong mencari air di sungai itu untuk menghilangkan radiasi panas akibat oleh bom nuklir tersebut.

Kulit mereka terkelupas, pakaian mereka seakan meleleh, melepuh dan menyatu dengan kulit. Teriakan memekik dari korban tragedi itu terdengar serasa mengiris jiwa.

Ribuan nyawa tak tertolong. Mereka mati terkapar memenuhi sungai itu. mereka tak mampu menahan radiasi nuklir yang teramat panas. Sesaat air sungai itu berubah warna menjadi merah seperti  banjir darah.

“Sungai dipenuhi nyawa-nyawa yang tak berdosa. Bau busuk mayat menyengat beberapa hari setelah peristiwa itu. Ribuan mayat ditumpuk lalu dibakar,” ungkap lelaki itu menceritakan kepada pengunjung disana.

Mengerikan dan sangat memilukan peristiwa bom atom Hiroshima. Satu kata yang pantas menjadi pelajaran dari tragedi kemanusiaan itu

“STOP” jangan ada lagi peperangan di dunia ini.

Ternyata Keindahan bunga sakura di negeri matahari  menyimpang airmata kenangan duka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun