Mohon tunggu...
Muhammad Solihin
Muhammad Solihin Mohon Tunggu... Guru - Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Hidup adalah cerita dan akan berakhir dengan cerita pula. muhammad solihin lentera dunia adalah sebutir debu kehidupan yang fakir ilmu dan pengetahuan. menapakin sebuah perjalanan hidup dengan menggoreskan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tragedi Negara Sakura, Menyimpan Kenangan Duka

15 Mei 2020   17:36 Diperbarui: 15 Mei 2020   21:38 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada terpasang alarm otomatis dikawasan itu. Alaram akan berbunyi jika ada pengunjung yang nekat menyeberangi pembatas pagar bangunan. Sudah dapat di pastikan, petugas keamanan akan menindak dan memberi sanksi bagi para pelanggar.

Aku bertanya dalam hati. Bangunan apa sih itu? Mengapa terlihat istimewa sekali penjagaanya?

Begitu banyak orang lalu lalang di kawasan itu. Mereka mengamati bangunan itu dengan antusias tinggi. Ada yang berphoto bersama, berselfi sendiri, untuk mendokumentasikan kenangan. Ada juga hanya sekedar memandangi bangunan itu sembari melamun, seakan terbawa dalam kenangan sejarah masa silam.

                                            

Diujung timur dari bangunan itu, Aku melihat seorang lelaki tua sedang dikerumuni banyak turis asing. Terlihat beberapa buku berserakan pada lapak yang digelarnya. Sekilas aku lirik buku-buku itu. Aku baca judulnya, ternyata semua buku menceritakan tentang peperangan dunia kedua.

Lelaki tua itu menjadi fokus perhatian wisatawan.  Ia berbicara menggunakan dwi bahasa, bahasa jepang dan bahasa inggris. Retorika bicara lelaki tua itu sangat memukau dan materi yang disampaikan sangat menarik pengunjung yang hadir disana.

Orang-orang disana seakan tersihir dengan kalimat-kalimat lelaki itu. Walau kemampuan listening bahasa inggrisku sangat buruk dan saat kuliah hanya dapat nilai-C. tapi aku bisa menangkap isi cerita lelaki tua itu. Ia menjelaskan sejarah bangunan  yang dihadapanku itu  dan kini luluh lantah diakibatkan peperangan. Ia pun memaparkan penderitaan masyarakat Heroshima akibat peperangan itu.

Akhirnya, keinginan tahuku pun terjawab setelah mendengar pemaparan orang tua tadi. Banguna tersebut adalah Hiroshima prefectural industrial promotion hall yang dibuka pada tahun 1915. Bangunan itu hancur, akibat bom atom yang dijatuhkan oleh tentara amerika pada 06 Agustus 1945 di kota Heroshima.

Hingga saat ini,  bangunan itu dibiarkan tanpa harus dibangun kembali, bangunan tua itu difungsikan sebagai monument perdamaian.

 

Betapa dahsyatnya radiasi bom nuklir yang dijatuhkan di kota itu. jutaan orang meregang nyawa di sana. Peristiwa itu merupakan tragedi kemanusiaan sangat memilukan yang pernah ada dimuka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun