Suara itu terus berguram
Setiap nadanya arti muram
Wajahnya seperti sebongkah tulang
Yang hanya diberi mara hidung mulut tanpa pandang
Realita menjauhinya seperti lolongan serigala dari kejauhan
Terus berjalan ke arah lautan imajinasi
Ranah pikiran dominasi angkasa tanpa tepi
Mencoba meraih rahasia alam kematian
Menuntun astralnya menjauhi logika kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!