Mohon tunggu...
Muhammad Sholeh
Muhammad Sholeh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Sosial dan Humaniora . .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musim galau Para Kicau Mania

15 Januari 2013   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:19 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kegalauan tidak hanya di rasakan oleh kalangan anak muda saja, akan tetapi para kicau mania juga mengalami kegalauan. Kegalauan ini disebabkan ini disebabkan oleh datangnya musim penghujan.

Perubahan musim kemarau ke musim penghujan ini menyebabkan ke khawatiran para kicau mania. Perubahan siklus ini mengakibatkan kondisi cuaca buruk dan kondisi burung jagoan yang biasa di lombakan atau pun tidak dalam kondisi yang tidak prima, dan malah dapat menyebabkan burung sakit,serak,dll.

Hujan yang turun tidak menentu ini membuat para kicau mania mengalami kegalauan. Bagaimana tidak kekhawatiran yang muncul terjadi dalam berbagai momen. Pada saat perjalanan ke tempat lomba tak jarang para kicau mania kehujanan pada saat dalam perjalanan. Hal ini di karena ketidaksamaan curah hujan yang di berbagai tempat. Pada saat perlombaan pun juga menjadikan kekhawatiran bagi para kicau mania, karena tak jarang pada saat perlombaan hujan turun dan perlombaan di berhentikan. Kejadian seperti ini menimbulkan kekecewaan bagi para kicau mania, karena di perlombaan latber biasa tenda tidak memakai terpal. Hal ini menyebabkan para kicau mania hasrat dan nafsu dalam perlombaan menurun.

Kekhawatiran lainnya terjadi pada kondisi burung jagoan yang mengharuskan dalam keadaan prima. Sinar matahari matahari sangat di butuhkan dalam penunjangan ini dan pada kenyataanya pada musim penghujan sangat jarang cuaca bagus. Penjemuran di bawah sinar matahari sangat penting dilakukan. Penjemuran yang baik dilakukan dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar burung sudah di jemur, sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan ini sangat bagus dilakukan untuk burung karena mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, karena udaranya masih bersih dan belum terkontaminasi polusi udara. terkena polusi debu siang hari.

Penjemuran juga jangan dilakukan melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa merusak mata dan bulu burung. Sebelum dilakukan penjemuran burung di mandikan terlebih dahulu.

Penjemuran ini di lakukan karena sinar matahari sangat di butuhkan dalam penunjangan dalam kondisi burung agar selalu prima. Banyak manfaat yang di gunakan oleh burung, yaitu:

Pertama, sinar matahari dapat Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung. Hal ini sangat bermanfaat pada burung karena apabila pengubahan pro vitamin ini dapat di proses secara maksimal maka kondisi bada burung akan prima dan sistem metabolism di tubuh burung menjadi lancer dan optimal. Manfaat lain juga terjadi dalam pertumbuhan tulang dan organ penting lainnya.

Kedua, Sinar matahari dapat membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung. Hal ini di karenakan panas yang cukup dan maksimal akan dapat membunuh bakteri yang ada di bulu-bulu burung dan solusi lain sebagai tambahan dapat di gunakan obat anti kutu. Sinar matahari juga dapat membunuh bakteri yang ada di dalam sangkar burung, bakteri ini ada biasanya dari kotoran-kotoran yang di hasilkan burung .

Ketiga, Sinar matahari untuk menghangatkan burung karena ini adalah hal pokok dan paling frusial. Kondisi burung lomba harus dalam kondisi prima karena saat tampil di ajang perlombaan banyak burung burung lawan yang kondisinya pun mungkin lebih baik atau prima.

Keempat, Sinar Matahari membunuh hampir dari 80% virus yang menyebabkan penyakit maupun kematian dan juga berdampak besar terhadap psikologis burung. Setiap burung yang di jemur di bawah sinar matahari pasti akan terlihat senang dan sehat.

Kegalauan yang di Rasakan oleh para kicau mania ini akan terus terjadi hingga musim penghujan berhenti, dan perlombaan perlombaan yang ada di jogjakarta akan sepi.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun