Mohon tunggu...
muhammad shokip
muhammad shokip Mohon Tunggu... -

Dream, Believe and make it happen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

CI-LINK Trendmarkt PKKMB FBS UNESA 2011

28 September 2012   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:32 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“CI-LINK Trendmarkt PKKMB FBS 2011”

PKKMB yang berlangsung selama satu semester pada angkatan baru tahun ini ditutup dalam suatu upacara penutupan yang dilangsungkan pada hari minggu, 12 Februari 2012. Acara yang wajib dihadiri maba se-FBS dan panitia ini diawali dengan kegiatan kerjabakti bersama. 800-an lebih mahasiswa baru disebarkan pada titik-titik “rawan” kampus. Tugasnya sederhana: bersihkan rumput liar dan angkat sampah-sampah yang berserakan!! Kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan berlangsung kurang lebih selama dua jam. Setelah bekerja, kami semua berkumpul di halaman parkir untuk melangsungkan upacara penutupan

Kegiatan penutupan PKKMB 2011/2012 ini, dihadiri oleh bapak, Benny Susetyo Herawanto, selaku pembantu PD III. Dalam pidato singkatnya, pak Benny, menginginkan adanya pengaruh yang positif dari rangkaian PKKMB yang sudah dilakukan kurang lebih selama satu semester ini. Hal yang paling disorotinya adalah aspek akademis, yang harus dibangun melalui sikap kritis atau cerdas. Kedisiplinan dalam menghadiri kuliah serta disiplin pula dalam berpikir dan bertutur kata. Dosen bahasa jerman ini pula mengatakan bahwa penting bagi seorang mahasiswa untuk mengungkapkan aspirasi, asalkan dilandaskan oleh fakta atau bukti dan diungkapkan dalam bahasa yang sopan dan santun. “tidak ada istilah katanya,, yang ada hanyalah evidensi akurat yang digali dari mata dan kepala sendiri”, kurang lebih itulah inti pembicaraannya. Setelah mengakhiri kata sambutannya, dosen Strukturen II ini, secara resmi menutupi PKKMB 2011/2012.

Dari pihak BEMF, saudara Dany Kansil selaku ketua mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih atas partisipasi serta permohonan maaf atas segala kekurangan selama berlangsungnya PKKMB ini. Mewakili teman-teman panitia, ia sempat mengatakan bahwa angkatan 2011/2012 telah dinilai cerdas, aktif dan kreatif. Sambutan yang diselingi dengan tepuk tangan ini, banyak berbicara tentang tema Cinta lingkungan. Kegiatan kerja bakti yang telah dilangsungkan merupakan wujud nyata dari semangatcinta lingkungan atau yang biasa dikenal dengan istilah CI-LINK. Semangat ini dinilai sangat relevan sebab ditinjau dari aspek lingkungan, kampus FBS masih harus ditata dengan program penghijauan dan pembersihan sampah-sampah yang selama ini berserakan dan terkesan tidak terurus. Dengan keadaan seperti ini, semangat CI_LINK menantang nurani dan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan FBS secara khusus dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Para maba pun berani mengumbar janji. Tidak tanggung-tanggung, janjinya adalah, mental cuek pada kebersihan lingkungan putus di angkatan baru ini. Tentunya, janji ini adalah angin segar, sekaligus mempunyaitanggung jawab yang besar mengingat mental setiap maba tidaklah sama dan tentunya sangat sulit untuk disatukan. Tapi itu tidak boleh dijadikan masalah, dan katakanharam, untuk mengawali langkah dalam rasa pesimis!!

Momen indah yang dinanti-nantikan datangdari pihak Kamtib. Satu per satu anggota kamtib secara perlahan-lahan mulai menunjukan sifat asli mereka yang kocak dan bahkan ramah. Dengan sikap gentle mereka meminta maaf atas sikap keras dan mungkin kasar, yang selama ini “terpaksa” mereka perlihatkan demi suatu tujuan utam yaitu: pembentukan mentall maba yang berani dan bertanggung jawab. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Kamtib dalam penyelenggaraan PKKMB ini sangatlah penting. Kegiatan-kegiatan yang dirancang selama acara ceremonial awal September tahun lalu, menjadi sukses dan lancar berkat kegigihan tim Kamtib yang disiplin dan tegas. Tentunya , hal ini harus disambut secara positif oleh para maba, mengingat kecendrungan selama ini yang diamati adalah sikap dendam dan mendiskreditkan keberadaan mereka secara diam-diam dalam hati dan perasaan.

Di pihak lain, sayup-sayup suara pemandu turut meramaikan acara ini. Bakat kreatif sudah menjadi identitas mereka. Secara spontan, yel-yel baru mereka ciptakan, semuanya bernuansa kocak yang mengundang tawa. Keberadaan mereka lebih dilihat sebagai “kakak” dan “penyambung aspirasi” bagi para maba. Tabah, dalam menghadapi tingkah para maba serta setia dalam memandu acara-acara kelompok. Kontak yang cepat dan dekat dengan pihak MC menjadikansemua acara berlangsung lancar. Mereka adalah tempat yang “aman dan nyaman” untuk para maba.

Kegiatan penutupan berakhir dengan acara makan bersama di kelompok masing-masing. Dan kemudian berakhir pada jam 11.45. Saya pun punya opini sendiri dalam melihat secara menyeluruh tentang acara PKKMB ini. Saya berpikir bahwa mental para maba dalam konteks PKKMB ditempa dalam keseimbangan. Ada kerasnya para kamtib, setianya para pemandu, serta lucu dan kocaknya para MC. Pelan tapi pasti, perbedaan sikap tersebut mempengaruhi mental. Ada ketegangan dan ada pula suasana yang cair atau rileks. Tak dipungkiri bahwa para maba dididik dalam suasana seperti itu. Seimbang, dan itulah yang saya perhatikan. Namun, apakah keseimbangan dalam menempa berpengaruh positif dalam hidup mahasiswa? Biarkan waktu yang menjawab dan nurani para maba yang membuktikannya dalam praktik hidup sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun