Metrologi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran, mencakup segala metode, peralatan, dan standar yang digunakan untuk memastikan akurasi dan keandalan dalam mengukur berbagai hal, dari panjang dan massa hingga waktu dan suhu. Dalam kehidupan sehari-hari, metrologi sangat penting untuk memastikan konsistensi dan keandalan dalam berbagai sektor, seperti industri, sains, perdagangan, dan kedokteran. Berikut adalah perjalanan singkat tentang bagaimana metrologi berkembang dari zaman kuno hingga era modern.
1. Era Kuno: Pengukuran Berbasis Alam dan Objek
Sejarah metrologi bermula dari kebutuhan dasar manusia untuk mengukur dan memperkirakan hal-hal seperti panjang, berat, dan volume. Bangsa Mesir Kuno dan Sumeria adalah beberapa yang pertama menggunakan sistem pengukuran formal, seperti "kubit" atau satuan panjang berdasarkan ukuran lengan manusia. Sistem ini membantu mereka dalam konstruksi dan pertanian, serta memfasilitasi perdagangan.
Contohnya, di Mesir Kuno, "kubit" digunakan sebagai ukuran dasar dalam konstruksi piramida, dengan standar yang dibuat menggunakan batang logam yang panjangnya ditentukan oleh jarak dari siku hingga ujung jari raja. Selain itu, bangsa Romawi mengembangkan satuan ukuran seperti "foot" (kaki), yang kemudian memengaruhi perkembangan sistem pengukuran di Eropa.
2. Abad Pertengahan: Standarisasi Pengukuran
Seiring berkembangnya perdagangan antarwilayah, kebutuhan akan standarisasi semakin penting. Di Eropa pada Abad Pertengahan, penguasa dan otoritas setempat mulai menetapkan standar pengukuran untuk memastikan keadilan dalam perdagangan. Inggris, misalnya, mengeluarkan undang-undang yang mendefinisikan berbagai satuan pengukuran seperti yard dan pound.Â
Di dunia Islam, ilmuwan seperti Al-Biruni (abad ke-10) melakukan penelitian terkait pengukuran berat dan massa. Al-Biruni dikenal sebagai ilmuwan yang melakukan eksperimen dan pengukuran yang akurat terhadap berat jenis material, menunjukkan bahwa konsep pengukuran yang cermat dan terstandar sudah mulai dikembangkan di luar Eropa.
3. Revolusi Ilmiah (Abad ke-17 dan ke-18)
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa, kebutuhan akan pengukuran yang lebih akurat menjadi semakin mendesak. Revolusi ilmiah membawa perubahan besar dalam metrologi, terutama dengan diperkenalkannya alat-alat pengukuran yang lebih presisi. Salah satu tonggak penting adalah penemuan metode ilmiah yang mengharuskan hasil eksperimen dapat diukur dan diulang.
Pada masa ini, ilmuwan seperti Galileo dan Newton juga mulai menetapkan dasar-dasar fisika yang memerlukan pengukuran akurat dalam eksperimen mereka. Hal ini mendorong pengembangan sistem pengukuran yang dapat dipakai di seluruh dunia, dan lahirnya sistem metrik di Prancis pada akhir abad ke-18.
4. Pengembangan Sistem Metrik