Belakangan ini, berita-berita hangat yang bertebaran di berbagai jaringan media menghebohkan masyarakat Indonesia terkait seorang paman memberikan karpet merah kepada keponakannya untuk maju pada konstestasi pemilu 2024.
Hal itu dikabulkan dan diberi izin melalui pengubahan UUD yang pada akhirnya menimbulkan banyak polemik ditenga-tengah Masyarakat media-maupun nyata. Ada yang pro terhadap keputusan tersebut sebaliknya banyak juga yang kontra terhadap putusan ini.
Terlepas dari semua itu, pada titik kesimpulan ponakan MK bisa maju dan akhirnya sah menjadi cawapres 2024.
Pada hakikatnya, apa si yang disebut dengan politik dinasti? Mari sama sama kita pereteli hingga terkupas tuntas.
Politik dinasti dan dinasti politik adalah dua istilah yang sangat berbeda. Politik dinasti merupakan proses regenerasi kekekuasaan bagi suatu kelompok atau golongan yang mendasarkan pada kepentingan yang didalamnya mencakup keluarga elit dan keluarga penguasa untuk mempertahankan dan mendapatkan sebuah kekuasaan. Sedangkan dinasti politik sistem kekuasaan yang dilakukan secara primitif untuk merenggut sebuah kekuasaan sebab ada bantuan dan mengandalkan darah keturunan dari beberapa orang (Family).Â
Terbangunnya dinasti politik ini menyebabkan demokrasi ikut serta merosot dan perlahan mematikan. Perlahan membunuh kesempatan orang-orang yang punya kapasitas lalu ingin berkarya dan berperan sebagai pemimpin. Karena masih banyak orang-oramg diluar keluarga penguasa yang memiliki kapasitas dan kompetensi lebih dibanding mereka yang memiliki hubungan keluarga terhadap kekuasaan.
Dinasti politik ini lebih mengarah kepada sistem kerajaan. Dimana tampuk kekuasaan diwariskan kepada turun temurun dari Ayah ke anak. Dengan tujuan agar kepemimpinan tetap berkutat pada lingkaran keluarga.
Dinasti politik akan melahirkan oligarki yang menjadi penyakit dan beban bagi negara, dan masyarakat sipil.
Dinasti politik sudah pasti menyalahi etika karena memandang semuanya mudah untuk maju sebagai penguasa. Ini akan berdampak buruk bgi demokrasi hari ini, karena masyarakat akan mengira betapa mudahnya membuat sebuah aturan yang bisa meloloskan keluarga yang menginginkan sesuatu di negara ini.
Pada kesimpupannya politik Dinasti atau Dinasti politik akan menimbulkan dampak yang kompleks pada tatanan sistem politik. Meskipuan dapa menghadirkan keuntungan kontinuitas kepemimpinan dan basis elektoral. Disamping itu politik berbasis Dinasti ini juga akan menimbulkan tantangan seperti konsentrasi kekekuasaan, Â korupsi, dan ketidakadilan dalam perjalanan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H