RUANG SIBER INDONESIA
Menurut bapak kepala badan siber dan sandi negara, belau bercerita bahwa ruang siber indonesia cukup variatif dinamis bahkan luar biasa shingga di dalam ruang siber terdapat berbagai macam ancaman bahkan tahun 2019 tahun 2020 tahun 2021 di catat oleh Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (PUSOPSKAMSINAS) relatif meningkat. Serangan yang tercatat tidak hanya bersifat teknis ternyata juga bersifat sosial.
Ruang siber indonesia menyangkut beberapa sektor yang harus di lindungi bersama seperti:
1. Adminitrasi pemerintahan.
2. Energi dan sumber daya mineral.
3. Transportasi.
4. Keuangan.
5. Kesehatan.
6. Teknologi informasi dan komunikasi. Seperti ISP.
7. Pangan.
8. Pertahanan.
Dari sektor-sektor tersebut ada beberapa hal persiapan terkait pemantauan dengan serangan siber sebagai wujud kewaspadaan. Bukti dari wujud kewaspadaan adalah dibangunnya National Computer Security Insident Respon Team yang berada di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) langsung.
Selain itu ada yang bersifat sektoral juga komputer security insident respon tim yang berdasarkan dari sektor-sektor tersebut. Kemudian ada juga komputer security insdent respon tim seperti organisasi, contohnya ada GOV CSIRT Kabupaten “X” Kota “Y” dan sebagainya.
Ruang siber indonesia harus dijaga bersama dengan harapan setiap peserta menjadi bagian dari ruang siber indonesia.
Pada tahun 2019–2020 terdapat kenaikan hasil dari pantauan Traffic anomali. Dan puncak pada kenaikan terdapat pada tahun 2021. Hal ini berdasarkan oleh laporan tahunan hasil monitoring keamanan cyber di pusat operasi keamanan cyber nasional BSSN ini ada terdapat 1,6 Miliyar Traffic yang bersifat anomali. dan laporan pada tahun 2022 masih dalam proses pengambilan data.
Sedikit berbeda namun sama yang bersumber pada BSSN yang bekerja sama dengan Indonesia Honeynet Project. Pada rekapitulasi serangan siber diatas merupakan catatan dari serangan Malware dengan sensor-sensor yang terpasang di seluruh indonesia.