Mohon tunggu...
Muhammad Satria Ayubkhan
Muhammad Satria Ayubkhan Mohon Tunggu... Konsultan - Senior It Consultant

Suka dengan perkembangan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Duka Seorang Anak Menghadapi Kegagalan dan Kehilangan dalam Putus Sekolah

2 Mei 2023   18:08 Diperbarui: 2 Mei 2023   18:12 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum, selamat pagi, siang, dan malam sahabat-sahabat penulis dari Komunitas Penulis Berbalas! Saya senang sekali dapat bergabung dengan Event KPB 2023 ini dan berkesempatan untuk membagikan sebuah cerpen yang menceritakan tentang fenomena anak putus sekolah di Indonesia. Semoga karya saya dapat memberikan inspirasi dan kepedulian yang lebih dalam kepada kita semua.

Surya terus menatap langit-langit kamar kosongnya. Hari ini seharusnya ia sudah kembali ke sekolah, tapi ia tidak tahu harus ke mana. Ayahnya meninggal dunia dua bulan lalu dan ibunya harus pergi mencari pekerjaan di kota besar untuk menafkahi keluarga mereka. Surya diharuskan putus sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah dan biaya hidupnya.

Sejak ayahnya meninggal, hidup Surya berubah drastis. Mereka tinggal di sebuah desa kecil di daerah pedesaan dan hanya memiliki kebun kecil sebagai penghasilan utama. Setiap kali panen, mereka berusaha menjual hasilnya di pasar, tetapi kadang-kadang tidak laku. Surya sangat ingin melanjutkan sekolahnya, tapi sekarang ia tidak tahu harus bagaimana.

Surya mencoba untuk mencari pekerjaan untuk membantu ibunya, tetapi di desanya tidak ada pekerjaan yang tersedia. Ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak ada jalan keluar. Ia sering merenungkan tentang masa depannya dan merasa putus asa.

Suatu hari, ketika sedang duduk di teras rumah, Surya bertemu dengan seorang guru yang baru saja datang ke desanya. Guru itu memperhatikan Surya dan bertanya tentang keadaannya. Surya akhirnya menceritakan semuanya tentang keinginannya untuk melanjutkan sekolah, tetapi keluarganya tidak memiliki cukup uang.

Guru itu merasa iba melihat Surya dan berbicara dengan ibunya tentang program bantuan untuk anak-anak putus sekolah. Surya mendapat kesempatan untuk kembali ke sekolah dan menerima bantuan dari program tersebut. Ia tidak perlu khawatir lagi tentang biaya sekolah dan dapat belajar dengan tenang.

Surya belajar dengan tekun dan semangat. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya dan masa depannya. Meskipun ia terpaksa putus sekolah selama beberapa bulan, Surya merasa bersyukur karena ada program bantuan yang membantunya kembali ke sekolah. Ia merasa beruntung karena masih ada orang-orang yang peduli dan empati terhadap nasibnya.

Surya melanjutkan hidupnya dengan penuh keberanian dan tekad yang lebih kuat. Meskipun masa lalunya penuh dengan rintangan, ia belajar untuk tidak menyerah dan terus berjuang. Dalam kehidupannya yang baru, ia terus menempuh pendidikan dan akhirnya lulus kuliah dengan predikat cum laude.

Surya tidak hanya berhasil merubah hidupnya sendiri, tapi juga membuka jalan untuk anak-anak lain yang mengalami nasib yang sama dengannya. Ia berjuang untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik dan kesempatan yang sama untuk semua anak-anak Indonesia.

Setelah lulus kuliah, Surya memutuskan untuk kembali ke desanya dan membantu anak-anak putus sekolah lainnya. Ia mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan dan membuka peluang kerja bagi anak-anak di desanya.

Surya juga aktif memperjuangkan hak-hak anak-anak putus sekolah di tingkat nasional. Ia menjadi aktivis yang vokal dan berbicara di berbagai forum untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun