Ikan Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Pada masa pandemic saat itu ikan cupang menjadi naik popularitasnya karena cukup banyak yang berminat memelihara ikan tersebut di rumah. Hal ini menjadi motivasi bagi Nazriel 20 tahun, warga desa pem. Pelintahan, kec. Sei rampah, kab. Serdang bedagai. Melihat tingginya minat masyarakat terhadap ikan cupang, maka nazriel termotivasi untuk mengembangbiakan ikan tersebut. Menurutnya, ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan yang sangat mudah perawatannya dan tidak memerlukan perlakuan khusus mengingat habitat aslinya di alam merupakan danau air tawar, sungai-sungai yang tenang, dan rawa-rawa. Nazriel mengatakan bahwa ia mulai membudidayakan ataupun mengembangbiakan ikan cupang sejak tahun 2019 lalu. Tepatnya pada bulan januari. Dan saat ini beliau mendapat keuntungan yang lumayan besar berkat membudidayakan ikan cupang tersebut. Harga yang di tawarkan pun cukup beragam, tergantung jenisnya. Yakni mulai dari 10.000 Rupiah, sampai ratusan ribu rupiah. Peminat ikan cupang miiliknya juga sangat beragam, mulai dari anak-anak, remaja, dan bahkan orang tua. Mereka kebanyakan merupakan pembeli yang berasal dari luar daerah serdang bedagai, seperti tebing tinggi, pematang siantar, dan medan. Untuk pembeli  yang berasal dari luar daerah biasanya mereka memilih jasa pengiriman barang. Sedangkan untuk pembeli yang berasal dari dalam daerah, umumnya mereka datang sendiri ke rumah saya. Demikian terangnya. Setelah masa pandemi berakhir, peminat ikan cupang juga tidak berkurang. Dan masih ada saja orang yang selalu datang untuk membeli ikan dari saya, tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H