Mohon tunggu...
Muhammad Supawi
Muhammad Supawi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bacalah apa yang kau tulis tulis lah apa yangkau baca, bukan kah Tuhan Menyeru Untuk membaca?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maulid dan Ekspresi Kecintaan

14 Januari 2014   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Muhammad Bin Abdullah namanya tertulis melangit di angkasa raya. kini kembali lagi ummat menceritakan kelahiranmu lewat ritual-ritual yang terus dibudayakan dengan harapan terus bertambah-tambah kecintaan ummat akan kemuliaan akhlak dan apa-apa yang telah kau tinggalkan kepada ummatmu hingga saat ini.

Kemajemukan cinta itu sendiri adalah sebuah nuansa realitas yang memberikan kesan tersendiri saat ini. ekspresi kecintaan ummat kepada Sang Nabi hari ini sangat variatif, khususnya di Bumi Indonesia saat ini yang notabene nya lebih sedikit mengalami akulturasi kebudayaan arab (Islam yang lebih dekat dari pada kebudayaan Arab).

Indonesia mempunyai khas keber agamaan tersendiri dari bangsa-bangsa lain, meskipun demikian, tanpa meninggalkan hal-hal yang Qathi dalam Islam itu sendiri. sehingga imbasnya kepada berbagai multikultural gaya, stlye serta bentuk perayaan Maulid Nabi mempunyai ciri khas tertentu di daerah ini. kebudayaan Melayu, Sunda, Jawa dan sebagainya memiliki ciri-ciri tertentu, misalnya dalam perayaan tahun baru Islam, kalau di Jawa mereka menamakan Ritual tersebut dengan sebutan malam satu syuro, di Melayu peringatan Muharram dimeriahkan dengan Bubur Asssyuro dan sebagainya.

inilah bukti, bahwa, apapun itu bentuknya.kecintaan Ummat dengan Nabinya bersifat universal. apalagi perayaan Maulid. maulid adalah kisah kelahiran manusia yang pernah hidup dalam bimbingan Tuhan.hidup dalam kondisi krisis akhlak ketika itu.dia tampil sebagai revolusioner yang penuh kasih sayang, hingga kini, ajarannya terus berkumandang....

namun..

bnagaimana dengan semangat maulid itu sendiri...

bagaimana dengan semangat kecintaan itu sendiri

bagaimana dengan konsistensi umat terhadap ajarannya saat ini

kita takkan pernah bisa bayangkan ketika Rasul hidup saat ini apa yang ia lakukan, melihat realitas ummat hari ini

Ya Rasulullah Salawat dan salam Untukmu......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun