Ayo pikir padeh Madhurenah kak tuan!!!, bukan sepuluh-duapuluh, lebih dari 325 dokter yang menangani penyakit ini telah meninggal dunia di Indonesia setahun terakhir. Mereka orang-orang yang menghabiskan ratusan bahkan milyaran juta rupiah untuk belajar tentang kesehatan, baik dalam dan luar negeri. Para ahli yang lebih tahu dari Panjenengan tentang kesehatan. Lebih dari ratusan kali ayat suci Al Quran dan sejarah para sahabat dipakai untuk menjelaskan tentang wabah penyakit menular ini, Panjenengan masih kuat dengan kelakar,"Corona itu tidak ada".Â
Jika benar ini politik dunia, jika benar semua ini adalah permainan anggaran, bukan berarti Covid-nya yang bohongan tretan!!!, tolong pikir. Biarkan orang-orang yang memanfaatkan wabah ini yang menanggungnya kelak di hadapan Allah SWT. Jika Panjenengan masih mengaku sebagai suku yang katanya dulu menjunjung nama baik, harkat dan martabat. Yang punya slogan kebanggaan "ango'an pote matah, tembheng pote tolang", ayo tunjukkan sekarang, tunjukkan bahwa orang Madura ini tidak terbelakang.
Sekian surat ini kami tutup Dengan segala hormat, dan penuh harapan. Kami mohon maaf jika dalam surat ini terasa sangat menyinggung perasaan Panjenengan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H