Di Kota Ini, Pecandu Rokok Dibasmi
Oleh : Muhammad Samin SS
[caption id="attachment_328000" align="aligncenter" width="600" caption="Pelatihan terapi berhenti rokok yang digelar oleh Dinkes Dharmasraya yang kemudian diterapkan peserta pelatihan ketengah-tengah masyarakat Dharmasraya."][/caption]
Kabupaten Dharmasraya merupakan daerah terujung di Sumatera Barat perbatasan antara Jambi dan Riau, dan Dharmasraya digelar sebagai Negeri Petro Dollar karena kaya dengan Sumber Daya Alamnya.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk membebaskan masyarakatnya dari rokok, berupaya dengan berbagai macam upaya dilakukan. Mulai dari mengeluarkan tentang perda rokok bahkan di satu nagari tepatnya di Nagari (Desa) Sitiung dijadikan sebagai desa bebas asap rokok dan desa pertama di Indonesia yang bebas asap rokok. Informasi lengkap baca ini.
Untuk membasmi masyarakat pecandu rokok agar berhenti merokok, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya menggelar pelatihan terapi berhenti merokok bagi petugas kesehatan dan guru UKS SMA, SMK dan MA se Kabupaten Dharmasraya.
Dimana pelatihan ini nanti, diharapkan bagi petugas dan kesehatan sekolah yang telah dilatih mampu membasmi para pecandu rokok dilingkungan masyarakat terutama membasmi para pecandu rokok dikalangan para pelajar yang saat ini sudah kronis menjadi salah satu pecandu rokok.
[caption id="attachment_328001" align="aligncenter" width="600" caption="Pecandu rokok yang dibasmi dengan terapi berhenti merokok. foto-foto pribadi"]
Salah satu pelatih terapi berhenti merokok Eriyanto, saat dikonfirmasi ditengah-tengah terapinya terhadap para pecandu rokok mengatakan dimana program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Kesehatan untuk mengurangi angka perokok di Kabupaten Dharmasraya.
"Terapi ini sangat manjur, jika ada niat bagi para pecandu rokok untuk berhenti merokok. Sekali diterapi, maka para pecandu rokok akan merasakan rokok yang diisap akan terasa hambar dan tidak nikmat lagi,"jelasnya.
[caption id="attachment_328002" align="aligncenter" width="600" caption="pelatihan terapi berhenti merokok yang digelar oleh Dinkes Dharmasraya. foto-foto Muhammad Samin SS"]
Kata staf Dinas Kesehatan Dharmasraya ini, pelatihan terapi rokok dirinya dapatkan saat mengikuti pelatihan di Jakarta dan ilmu yang telah didapat diterapkan dan diajarkan kepada guru dan petugas kesehatan.
"Kita berharap nanti para petugas dan guru ini bisa mengamalkan ilmunya baik dilingkungan sekolah maupun nanti ditengah-tengah masyarakat,"tegasnya.
Proses terapi ini, kata Eri, yakni melakukan totok dua jari tangan untuk memijat titik titik yang telah diterangkan dalam metode pelatihan terapi. Ada sembilan titik yang ditotok, kemudian dilakukan berulang-ulang.
[caption id="attachment_328003" align="aligncenter" width="600" caption="Pecandu Rokok yang sedang dilakukan terapi, disuruh menikmati rokok terlebih dahulu. foto-foto pribadi"]
"Para pecandu rokok diajak berbicara dan diajak berdoa agar berhenti dari rokok, kemudian melakukan terapi. Alhamdulillah tadi saja, ada sekitar 7 orang yang telah melakukan terapi. Hasilnya rokok yang kemudian diisap kembali tidak senikmat saat sebelum dirokok, rokok juga menjadi hambar,"tandasnya.
Kata Eri, Dinas Kesehatan juga akan memberikan pelatihan terapi merokok ini kepada masyarakat yang ingin belajar. "Sehingga nanti, para pecandu rokok di Kabupaten Dharmasraya bisa berkurang bahkan harapan kita tidak ada lagi warga Dharmasraya yang merokok,"tandasnya.
[caption id="attachment_328004" align="alignright" width="300" caption="Pecandu rokok yang kemudian dilakukan terapi berhenti merokok. foto-foto pribadi"]
Salah satu anggota FKDS Epri, yang melakukan terapi rokok saat dikonfirmasi mengatakan dimana setelah dirinya mengikuti terapi berhenti merokok ini. Rokok yang ada tidak senikmat dulu bahkan menjadi hambar. "Lidah saya jadi pahit kalau menghisap, mungkin faktor karena ikut terapi rokok ini,"jelasnya.
Ia mengatakan, dengan terapi ini, akhirnya dirinya mencoba untuk tidak merokok lagi. "Kalau rasanya seperti ini dan hambar tentu saya tak akan merokok lagi,"tandasnya.
Salah satu pasien lainnya, Oggy, saat dikonfirmasi juga mengatakan dimana dari awal memang ia ingin berhenti merokok cuma tidak tahu bagaimana caranya. "Saya ikut terapi berhenti merokok ini agar tidak lagi merokok, setelah saya ikuti memang rasa rokok jadi hambar tidak seenak merokok sebelum diterapi,"tandasnya.
[caption id="attachment_328005" align="aligncenter" width="600" caption="Pecandu rokok yang kemudian dilakukan terapi berhenti merokok. foto-foto pribadi"]
Dari pantauan penulis dilapangan, sosialisasi yang dilakukan Dinkes bersama KDS berlangsung hikmad dan proses Tanya jawab berlangsug sengit sehingga beberapa pertanyaan muncul dalam diskusi tersebut. Masyarakat terlihat sangat peduli dan mendukung agar Kabupaten kembali menjadi Kabupaten sehat dan bersih. Salam bebas asap rokok (****)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H