Mohon tunggu...
Muhammad Samin M. IP
Muhammad Samin M. IP Mohon Tunggu... Jurnalis - Sederhana

Belajar n terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Di Dharmasraya, Program Bedah Rumah Dibangunkan Rumah Mewah

3 Juni 2014   02:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kenagarian Siguntur Kecamatan Pulau Punjung. Program Bedah Rumah dari Kemenpera anggaran tahun 2013, dijadikan sebagai ajang politik. Ironisnya, program ini juga tidak tepat sasaran. Dimana program bedah rumah dibangunkan rumah mewah dan program bedah rumah dijadikan untuk membangun dapur.

Dari pantauan dilapangan, dimana program bedah rumah yang diprakarsai oleh mantan Wali Nagari Siguntur Suardi Ayub untuk Kenagarian Siguntur mendapatkan alokasi program bedah rumah untuk Jorong II ada 11 program Bedah Rumah, Jorong Taratak 18 program, Jorong I ada 1 program dan beberapa jorong lagi di Siguntur juga dapat program bedah rumah tersebut.
Informasi dari salah satu Warga Siguntur Jorong Taratak Bu R mengatakan bahwa program bedah rumah ini akan berkelanjutan bahkan seluruh warga akan mendapat program ini dengan catatan memilih Wali Nagari Siguntur Suardi Ayub dalam ajang Pileg 2014 lalu.
"Kami sudah mengajukan program bedah rumah, persyaratan sudah kita lengkapi. Katanya tahun ini akan kembali keluar, 1000 bedah rumah lagi,"jelasnya.
Ketika ditanya, apakah ada syarat tertentu dalam mendapatkan program bedah rumah ini dijelaskan Bu R bahwa syarat utama adalah memilih Wali Nagari Siguntur Suardi Ayub di ajang Pileg 2014 nanti."Kalau memilih saya, nanti akan saya kasih lagi program bedah rumah,"jelas pernyataan Suardi Ayub yang ditirukan oleh bu R.
Kata Bu R, hasilnya warga memilih Suardi Ayub pada Pileg lalu. "Hampir seluruh warga memilih Wali Nagari, program bedah rumah ini juga sudah diajukan oleh warga,"tegasnya.
Ketika ditanya, jika nanti program bedah rumah ini ternyata tidak ada. Bu R mengatakan jika hal ini tidak terbukti maka dirinya bersama warga akan melakukan demo. "Kita akan demo, jika program yang telah dijanjikan ini tidak terbukti,"tegasnya.
Informasi lain, dari keterangan bu Elli Jorong II saat dikonfirmasi dirumahnya mengatakan bahwa dirinya memang membangun dana bedah rumah untuk membangun dapur bukan untuk membadah rumahnya. "Bangun dapur itu saja tidak cukup, soalnya dana yang diberikan hanya Rp 7,5juta. Kita malah berhutang untuk menambah kekurangan dalam membangun dapur tersebut,"tegasnya.
Kata Bu Elli, program bedah rumah yang diakuinya dari pemerintah pusat ini hanya sebatas bisa membangun pondasi saja. "Alhamdulillah kita selesai, meski hanya membangun dapur. Kalau warga lainnya, ada yang belum selesai,"bebernya.
Meski demikian, kata Bu Elli, program ini tentu membantu masyarakat tapi juga menjadi beban masyarakat pasalnya program bedah rumah ini hanya sebatas membangun pondasi. "Idealnya sie dana sekitar 20 -25 juta untuk sebuah rumah, kalau yang lebih ideal 35-50 juta. Itu baru bisa dikatakan bedah rumah,"tandasnya.
Penerima bedah rumah lainnya, bu Asni, warga Jorong II mengaku bahwa dirinya hingga saat ini tidak bisa menyelesaikan rumahnya yang terbengkalai pembangunandari program bedah rumah ini. "Saya sudah tidak sanggup lagi membangun, penghasilan suami saya hanya Rp 30 ribu sebagai kuli penyadap karet. Itu saja tidak cukup, bagaimana kita mau membangun rumah itu lagi,"tuturnya.
Kata Bu Asni, dari pembangunan rumah dirinya sudah berhutang hingga Rp 7 juta dan itu menjadi beban bagi keluarga dalam melunasi hutang tersebut. "Untung saja rumah kita yang lama tidak kita robohkan, kalau sempat dirobohkan. Kami tak tau mau tinggal dimana,"jelasnya.
Sementara beberapa rumah lainnya, dari pantauan dilapangan program bedah rumah bukan rumah yang dibedah akan tetapi peruntukan untuk membangun dapur. Bahkan ada warga yang mendapatkan program bedah rumah, membangun rumah yang besar dan mewah.
Menanggapi hal itu, mantan Wali Nagari Sigunturmembantah jika apa yang dilakukan untuk kepentingan politik. “Saya bekerja sebagai Wali Nagari dan sifatnya hanya mengusulkan saja. Tidak ada embel-embel lain,”bebernya.
Mengenai masalah tidak tepat sasaran, kata Suardi Ayub,pihaknya tidak mengetahuai hal itu. Sebab, dalam program ini sudah ada tim khusus yang didatangkan langsung dari Padang. “Jadi yang mengajukan rumah itu layak dibedah atau tidak, itu tim survei bukan dari kita. Kita hanya mengusulkan saja,”tandasnya.


Warga Dijanjikan 1000 Program Bedah Rumah
TAK hanya mendapatkan program bedah rumah yang telah ada, mantan Wali Nagari Siguntur Suardi Ayub juga diduga telah menjanjikan kepada warga akan ada program bedah rumah kembali hingga mencapai 1000 program bedah rumah tahun anggaran 2014 ini.
Dari pantauan di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat,bahwa program bedah rumah untuk tahun 2014tidak ada alokasi untuk Kabupaten Dharmasraya. Apalagi untuk Nagari Siguntur, sementara isu yang ada di masyarakat, bahwa program bedah rumah ini akan kembali digulirkan oleh mantan Wali Nagari Suardi Ayub untuk Kenagarian Siguntur.
"Itu sudah menjadi janji Wali Nagari jika kita memilih dia,"ujar Ibu R warga Jorong Taratak kepada koran ini.
Kata Bu R, warga sudah mengajukan program bedah rumah ini bahkan persyaratan sudah lengkap tinggal menunggu realisasinya saja. "Jika realisasi ini tidak ada, kami akan demo,"tegasnya.
Informasi dari warga lainnya, saat berbincang dengan koran ini juga mengatakan hal yang sama. Dimana pada ajang Pileg lalu, memang warga dijanjikan program bedah rumah 1000 rumah lagi dengan catatan kalau memilih Wali Nagari di ajang Pileg 2014 lalu. "Hasilnya memang warga memilih Wali Nagari, kalau ada atau tidak program itu kami tidak tahu. "jelasnya.
Kata Warga yang enggan disebutkan nama ini mengatakan, jika memang 1000 program bedah rumah ini tidak terealisasi tentu ini merupakan pembohongan publik dan tentu kalau dalam proses hukum ada tindakan pidananya. "Kalau memang ini tidak direalisasi, hukumlah yang akan bicara,"tandasnya.
Menanggapi hal itu, mantan Wali Nagari Siguntur Suardi Ayub membantah jika dirinya menjanjikan 1000 bedah rumah lagi. “Kita hanya mengusulkan siapa tahu tahun 2014 ini ada lagi program bedah rumah, tak benar kalau kita menjanjikan 1000 bedah rumah lagi. Saya membantu masyarakat sama sekali tidak ada kepentingan politik, murni bantu membantu,”tutup Suardi Ayub singkat seraya mengatakan untuk lebih lengkap akan dibicarakan lebih rinci mengenai program ini.  (****)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun