Mohon tunggu...
Muhammad Salim
Muhammad Salim Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

saya merupakan pribadi yang suka menelusuri sejarah dan juga ilmu pengetahuan, khususnya tentang pesantren dan peradabannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 1.2: Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

18 Oktober 2024   20:19 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:36 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru SMK Fauzaniyyah yang sedang mengikuti pelatihan Kurikulum Merdeka (foto: dok. Pribadi) 

Pada modul 1.2, saya memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang nilai-nilai dasar dan peran penting yang diemban oleh seorang guru penggerak. Sebagai calon guru penggerak, saya memahami bahwa peran ini tidak hanya sebatas mendidik, tetapi juga memimpin perubahan di sekolah dan komunitas. Dalam refleksi ini, saya akan mengulas beberapa nilai inti dan peran guru penggerak yang menonjol dalam pembelajaran di modul ini, yaitu kemandirian, kolaborasi, inovasi, reflektif, serta kepemimpinan pembelajaran.

Nilai pertama yang menonjol adalah kemandirian. Seorang guru penggerak harus mampu mengambil inisiatif dalam pengembangan diri dan proses belajar mengajar. Saya menyadari bahwa kemandirian tidak hanya terkait dengan kemampuan untuk bekerja secara mandiri, tetapi juga keberanian untuk terus belajar, mencari solusi, dan beradaptasi dengan perubahan. Dalam perjalanan saya sebagai calon guru penggerak, saya merasa penting untuk tidak hanya menunggu arahan, tetapi juga aktif mencari peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan sekolah saya. Hal ini menuntut saya untuk lebih proaktif dalam mengikuti perkembangan pedagogi terbaru dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Selanjutnya, kolaborasi menjadi nilai penting lainnya. Guru penggerak harus mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam sekolah maupun di luar komunitas sekolah. Saya belajar bahwa kolaborasi yang baik dapat membuka peluang bagi terciptanya inovasi dalam proses pembelajaran. Dalam refleksi saya, selama ini saya merasa kolaborasi antar guru sering kali hanya terbatas pada aspek formal. Melalui modul ini, saya menyadari pentingnya membangun jejaring yang lebih luas dan intens, termasuk melibatkan orang tua dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih holistik.

Nilai berikutnya adalah inovasi. Sebagai guru penggerak, kita dituntut untuk selalu berinovasi, baik dalam metode pengajaran, penggunaan teknologi, maupun dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan bermakna. Inovasi dalam pengajaran tidak harus selalu menggunakan teknologi canggih, tetapi bagaimana kita bisa membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar. Saya melihat bahwa kreativitas dan inovasi sangat penting untuk membangkitkan minat dan semangat belajar siswa. Salah satu inovasi yang ingin saya terapkan adalah metode pembelajaran berbasis proyek, yang memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman nyata.

Peran reflektif juga sangat ditekankan dalam modul ini. Refleksi menjadi alat penting bagi seorang guru untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri. Setiap guru penggerak diharapkan memiliki kebiasaan untuk merefleksikan setiap tindakan dan pembelajaran yang dilakukan. Saya pribadi merasa refleksi adalah cara yang efektif untuk menemukan apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam praktik mengajar saya. Dari sini, saya bertekad untuk lebih sering melakukan refleksi diri, baik secara individu maupun bersama dengan rekan sejawat, agar dapat terus meningkatkan kualitas pengajaran.

Akhirnya, modul ini menekankan peran sebagai pemimpin yang melayani. Guru penggerak adalah pemimpin di sekolah yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa serta rekan kerja. Kepemimpinan yang melayani berarti menempatkan kepentingan orang lain sebagai prioritas dan berusaha membantu mereka berkembang. Saya memahami bahwa sebagai calon guru penggerak, saya harus mampu memimpin dengan hati, mendengarkan kebutuhan siswa dan kolega, serta memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Saya terinspirasi untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya memberi arahan, tetapi juga melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan dan pembangunan komunitas sekolah yang lebih inklusif.

Dalam keseluruhan refleksi ini, modul 1.2 memberikan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana saya dapat menjalankan peran sebagai guru penggerak yang efektif. Dengan menerapkan nilai-nilai kemandirian, kolaborasi, inovasi, refleksi, dan kepemimpinan yang melayani, saya percaya dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam menciptakan perubahan positif di sekolah dan komunitas tempat saya bekerja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun