Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ah Cuman Sejuta Kok

24 September 2023   20:11 Diperbarui: 24 September 2023   20:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ah Cuman Sejuta Kok

By: M. Saiful Kalam

Di dekat pelupuk mata, nampak seorang bapak-bapak hampir parubaya mendekatiku. Pak Parno namanya. Ia datang ke rumahku. Kebetulan dia tinggal disamping barat rumahku. Dan pagi itu kebetulan juga aku sedang menyapu halaman. Setelah sampai di depanku persis  dia bilang begini?

"Mas Wawan, hari ini mas apa longgar?"

Dari nada bicara dan susunan kalimat Pak Parno, sepertinya aku sudah tahu arahnya ke mana. Tapi aku ikuti saja basa-basi pria usia 43 tahun itu.

"Kalau hari ini ada longgar siangnya. Memangnya kenapa Pak?"
"Saya butuh ngobrol dengan Mas."
"Iya, memangnya ada masalah Pak?

Kemudian dia menyodorkan hape sembari bercerita. Dia menggeser foto di Redmi 9 itu demi layar. Di dalamnya ada sosok perempuan yang tengah dikasih infus. Setelah sekian aku mendengar bapak itu bercerita, seperti biasa ada kalimat inti yang mungkin sudah ditunggu oleh pria tersebut.

"Pak saya apa boleh pinjam uangnya sebentar? cuman 1 juta kok"

Hatiku langsung kacau. Tau begitu tadi ketika dia tanya longgar saya acuhkan saja dan fokus menyapu latar rumah. Dan yang paling menjengkelkan, kenapa bapak itu bilang "cuman". Ya kalau cuman cari sendiri dong, masak ngutang ke tetangga.

Tetapi kalimat tersebut hanya berkecamuk dipikiranku. Seandainya dia seumuran denganku, sudah aku cerca tadi.

Tapi juga, karena tetangga sendiri dan paradigma pikiranku yang berkata "Kalau kita mati, yang ngubur juga tetangga", akhirnya aku mengalah saja. Tapi aku tidak bodoh, saya punya frame kalau memberi pinjaman ke orang sedikit demi sedikit dulu. Akhirnya saya nego dan bilang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun