Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Menjawab Pertanyaan di Luar Pemahaman

13 Desember 2021   06:08 Diperbarui: 13 Desember 2021   07:59 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tips Menjawab Pertanyaan di Luar Pemahaman

Kalau posisi Anda sebagai pembicara utama atau narasumber, mungkin ada beberapa pertanyaan dari audiens yang terkadang memang sulit dan pengetahuan narasumber mungkin juga terbatas.

Dan kalau Anda ibaratnya masih terjun sebagai narasumber pemula, di awal-awal tahun berbicara, Anda mungkin masih beradaptasi, baik dari intonasi, nada bicara, tatapan mata, dsb.

Materi yang terdapat dalam powerpoint (selanjutnya disingkat ppt) narasumber adalah bahan utama. Sebisa mungkin semua pertanyaan yang berkaitan dengan ppt Anda, wajib dikuasai diluar kepala.

Narasumber yang sudah bertahun-tahun menjalani profesi jadi pembicara atau bisa disebut narasumber ahli, biasanya sudah kenal kondisi audiens dan mampu menyesuaikan diri.

Contoh, menghadapi audies yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan ketika bertanya, bobot pertanyaannya benar-benar sulit. Kita tidak bisa asal menjawab, namun perlu memperhatikan berikut.

Satu, menjawab pertanyaan di akhir semua pertanyaan. Trik ini bisa juga diartikan dengan mendahulukan pertanyaan mudah, kemudian menjawab pertanyaan sulit di akhir.

Tujuannya tentu agar memberikan jeda waktu untuk berpikit jernih, lantas kemudian menjawab pertanyaan sulit dengan taktis dan bijak.

Sangat ceroboh ketika narasumber mengatakan tidak tahu dan paham ketika mendapat pertanyaan sulit. Hal itu haruslah dihindari, sebab bisa-bisa Anda dicap sebagai narasumber abal-abal.

Justru dengan adanya pertanyaan sulit, hal itu merupakan kesempatan Anda untuk menaikkan popularitas Anda.

Maksudnya, pertanyaan sulit saja bisa Anda jawab, apalagi pertanyaan mudah. Mungkin seperti itu yang ada di benak audiens yang hadir di tempat.

Juga, keuntungan yang kedua Anda mendapatkan kesempatan untuk diundang lagi dan mendapatkan banyak undangan dimana-mana, karena Anda sudah popularitas akan keilmuan dan pengalaman Anda.

Kedua, pertanyaan sulit biasanya 'dilawan' menggunakan data akurat dan terpercaya. Seni antara menjawab pertanyaan mudah dengan sulit dari audiens itu berbeda.

Kalau pertanyaan mudah, biasanya audiens hanya sekedar ingin tahu saja. Dan tipikal penanya ini biasanya hanya ingin popular di tempat seminar saat itu juga.

Berbeda dengan pertanyaan sulit. Audiens Anda yang satu ini adalah tipikal akademisi dan biasanya tidak ragu untuk 'ngotot' dan membantah jawaban Anda kalau dirasa menurutnya salah.

Biasanya, audiens ini sudah menyiapkan pertanyaan dengan riset sederhana (googling by data) saat seminar berlangsung. Jadi ia tidak ujug-ujug bertanya begitu saja.

Maka, sudah seharusnya narasumber menjawabnya dengan jawaban taktis dan bijak. Sajikan data terlebih dahulu baru kemudian menjelaskan.

Apakah ketika Anda menjawab sudah selesai dan puas dari audiens tersebut? Ada yang sudah dan ada yang tidak. Yang tidak tentu akan mengajukan pertanyaan lagi sampai ia benar-benar paham.

Menghadapi audiens seperti ini memang gampang-gampang susah. Tetapi, kewajiban utama dari narasumber sendiri adalah memahamkan peserta terkait pertanyaan yang diajukan.

Tetapi tidak perlu risau, kalau Anda memang sudah berpengalaman dan memiliki keilmuan yang tinggi, pertanyaan sesulit apapun akan dengan mudah Anda jawab.

Dan seperti itu adalah cara yang ketiga, yaitu mematangkan keilmuan dan pengalaman. Narasumber ahli adalah mereka yang memiliki jam terbang sudah lama dan ahli dibidangnya.

Tulisan ini tidak dibuat dari seorang ahli yang berbicara di depan public, namun hanya dari cerita teman-teman dan juga beberapa dari media social.

Penulis sendiri hanya memiliki pengalaman public speaking di depan 50 orang. Itu pun saat berada di dalam organisasi dan disuruh untuk berbicara.

Penulis yakin, orang yang sudah lama terjun di dunia public speaking, berbicara di depan ribuan bahkan jutaan orang pun tidak akan membuatnya nervous.

Audiens bukanlah manusia yang menakutkan. Berhenti over thinking terhadap mereka dengan pikiran kalau mereka semua akan memberikan pertanyaan sulit, tidak seperti itu.

Ada trik lain juga, tetapi menurut penulis ini tidak recommende. Trik keempat, yaitu dengan melempar pertanyaan ke sesame audiens.

Trik tersebut bukan penulis yang mengatakan, tetapi beberapa konten yang pernah penulis baca di media social.

Disisi lain, memang pertanyaan akan terjawab, namun itu jawaban yang bukan dari ahlinya. Dan Anda memiliki kesan bahwa Anda melempar tanggungjawab.

Memang audiens tidak akan menolak untuk membantu Anda dalam menjawab. Kalau forumnya itu terkait dengan diskusi, maka trik ini ya cocok-cocok saja.

Tetapi beda lagi kalau memberikan seminar atau kuliah umum kepada mahasiswa. Kalau Anda melemparkan pertanyaan ke audiens, bisa-bisa reputasi Anda sebagai narasumber dipertanyakan.

Terakhir, penulis ingin mengingatkan kepada pepatah kuno yang mengatakan, tidak ada gembok itu dibuat melainkan juga dengan kuncinya. Intinya, semua pertanyaan itu memiliki jawaban.

By: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun