Juga, keuntungan yang kedua Anda mendapatkan kesempatan untuk diundang lagi dan mendapatkan banyak undangan dimana-mana, karena Anda sudah popularitas akan keilmuan dan pengalaman Anda.
Kedua, pertanyaan sulit biasanya 'dilawan' menggunakan data akurat dan terpercaya. Seni antara menjawab pertanyaan mudah dengan sulit dari audiens itu berbeda.
Kalau pertanyaan mudah, biasanya audiens hanya sekedar ingin tahu saja. Dan tipikal penanya ini biasanya hanya ingin popular di tempat seminar saat itu juga.
Berbeda dengan pertanyaan sulit. Audiens Anda yang satu ini adalah tipikal akademisi dan biasanya tidak ragu untuk 'ngotot' dan membantah jawaban Anda kalau dirasa menurutnya salah.
Biasanya, audiens ini sudah menyiapkan pertanyaan dengan riset sederhana (googling by data) saat seminar berlangsung. Jadi ia tidak ujug-ujug bertanya begitu saja.
Maka, sudah seharusnya narasumber menjawabnya dengan jawaban taktis dan bijak. Sajikan data terlebih dahulu baru kemudian menjelaskan.
Apakah ketika Anda menjawab sudah selesai dan puas dari audiens tersebut? Ada yang sudah dan ada yang tidak. Yang tidak tentu akan mengajukan pertanyaan lagi sampai ia benar-benar paham.
Menghadapi audiens seperti ini memang gampang-gampang susah. Tetapi, kewajiban utama dari narasumber sendiri adalah memahamkan peserta terkait pertanyaan yang diajukan.
Tetapi tidak perlu risau, kalau Anda memang sudah berpengalaman dan memiliki keilmuan yang tinggi, pertanyaan sesulit apapun akan dengan mudah Anda jawab.
Dan seperti itu adalah cara yang ketiga, yaitu mematangkan keilmuan dan pengalaman. Narasumber ahli adalah mereka yang memiliki jam terbang sudah lama dan ahli dibidangnya.
Tulisan ini tidak dibuat dari seorang ahli yang berbicara di depan public, namun hanya dari cerita teman-teman dan juga beberapa dari media social.