Referensi: imajinasi pribadi
Aku, si Erlin, gadis yang sudah menginjak kepala dua ini masih saja memiliki ketakutan dalam berteman. Ya, ketakutan itu adalah traumaku.
Dulu, aku memiliki teman dekat yang banyak. Aku sangat akrab dan loyal kepada mereka. Mereka sering mengajakki bermain atau berwisata. Hampir setiap minggu setidaknya ada 2-3 destinasi wisata yang ku kunjungi.
Jadi, kalau ditanya wisata apa yang menarik, geng kami jagoannya.
Namun, semua kebaikan dan masa lalu teman dekatku terhapus hanya oleh satu hal kecil. Ya, kecil tapi bagiku itu sangat berarti.
Ceritanya begini, aku tidak tahu ya apakah pertemanan di dunia cewek dan cowok itu sama atu tidak, tapi kalau menurutku pertemanan di dunia cewek itu lebih keras.
Hal itu kusadari ketika di bangku SMA. Aku masuk di sekolah sana tidak sendirian, beberapa teman dekatku bahkan ada yang satu kelas denganku, namanya Kaila.
Ya aku sangat senang dong kalau kita bisa duduk sebangku saat bersama teman dekat ketika melanjutkan studi di tempat pendidikan yang baru.
"Eh La, nanti jam istirahat makan yuk! Kali ini aku traktir kamu ya."
"Makasih ya Lin. Okedeh aku ikut."
Sampai jam istirahat tiba, aku dan Erlin pergi ke kantin buat makan bareng. Si Erlin bilang kalau makannya di kantinnya aja. Ya itung-itung sebagai siswa yang baru.