Mohon tunggu...
Muhammad Sahil Habibi
Muhammad Sahil Habibi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa program studi ilmu komunikasi

pada kanal ini akan lebih banyak membahasa mengenai hal terbaru yang sedang hangat di perbincangkan di masyarakat. disini juga akan membahasa mengenai perpolitikan indonesia, seputar film yang tengah tayang.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Mencuri Raden Saleh Menghadirkan Tema Baru di Dunia Perfilman Tanah Air

15 September 2022   23:27 Diperbarui: 15 September 2022   23:29 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pada 25 Agustus 2022 kemarin, Mencuri Raden Saleh telah resmi tayang di bioskop kesayangan kita semua. Pada hari perdana pemutarannya, atensi penonton mencapai angka 120 ribu, dan setelah 20 hari penayangan, film ini berhasil menggait penonton hingga 2 juta lebih dan itu masih akan terus bertambah.

Menghadirkan cerita yang tidak biasa, film ini menghadirkan tema pencurian yang jarang sekali diangkat oleh perfilman tanah air.

Di garap oleh tangan dingin seorang sutradara muda berbakat tanah air, Angga Dwimas Sasongko yang juga sutradara dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), film ini sukses menghibur para penonton dengan alur ceritanya yang sulit ditebak.

Mengisahkan seorang mahasiswa Bernama Piko (Iqbal Ramadhan) yang mencari uang dengan cara menjual lukisan palsu untuk membebaskan ayahnya dari penjara. Dengan misi mencuri salah satu lukisan paling bersejarah di negaranya, ia membentuk suatu tim ber anggotakan 6 Orang. Aghniny Haque sevagai Sarah, Angga Yunanda sebagai Ucup, Ari Irham sebagai Tuktuk, Rachel Amanda sebagai Fella, Umay Shabab sebagai Gofar.

Review 

Film mencuri raden saleh memulai penceritaan dengan cukup pelan, tahapan-tahapan bercita masih cukup ramah untuk menanamkan set up demi set up meski memang ada sedikit kekaburan pada presentasi flashback nya. Namu hal tersebut dirasa hanya sebuah kesengajaan yang mana hanya membutuh kan sedikit pembiasaan. Selebihnya, di dua paruh awal pertama, film ini tak henti-henti membuat penonton terpukau dengan adegan adegannya.

Dari para aktor, Film ini berhasil menghadirkan jajaran karakter yang dengan kepiawaiannya berhasil membawa seluruh penonton masuk ke setiap dialog-dialog yang dilontarkan dengan natural.

Yang menjadi momen emas di film ini tak lain adalah babak ke tiga nya yang penuh dengan plot twist cerdas dan berlapis. Tak berlebihan jika film ini dinobatkan sebagai film dengan plot twist terbiak tahun ini.

Yang menjadi kekuranagn dari film ini adalah lemahnya aspek suspensi pada paruh ke 2 awal film sehingga penonton kurang dapat merasakan adegan mendebrakan yang di alami oleh setiap karakter. Namun begitu, film ini sangat layak untuk dinikmati bagi kalian para penonton yang mencari tontonan dengan nuansa baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun