Aparat keamanan dan masyarakat luas diminta mengawasi para pembuang sampah di mana pun dan kapan pun, lalu lapor ke aparat melalui telpon yang nomornya disebar ke seluruh negeri untuk dihukum secepatnya.Â
Dari Siskamling yang ketat, maka kota dan sungai menjadi bersih, karena sungai dijadikan arena pembukaan berupa arak-arakan kapal yang menggambarkan Kerajaan Korea Selatan masa lampau.Â
Mungkin kita bisa meniru langkah  Korsel, dengan mengubah fungsi Siskamling yang semula untuk menjaga keamanan terhadap kejahatan, menjadi pengawasan terhadap para pembuang sampah. Kemudian, dibuat kebijakan sampah sudah harus dipilah dari rumah untuk memudahkan proses daur ulang yang sudah dipersiapkan di setiap daerah.Â
Pelaksana memilah dan memproses daur ulang sampah bisa dengan merekrut atau mendaya-gunakan para pemulung untuk dilatih secara profesional dan menjadi terhormat.Â
Dengan cara demikian, maka akan tercapai lingkungan yang apik, rapi dan bersih serta beralihnya profesi para pemulung menjadi berpenghasilan tetap. Dan hasil akhirnya adalah, diharapkan meningkatnya turis asing ke tanah-air kita karena mereka tahu bangsa Indonesia yang dikaruniai wilayah yang luas dan indah mampu bersyukur kepada Sang Pencipta dengan menjaga kebersihan dan lingkungannya.
                                     *****
Dalam menarik wisatawan asing, Malaysia mencanangkan "Truly Malaysia", Thailand dengan "Amazing Thailand", sedangkan Indonesia menggaungkan "Wonderful Indonesia". Branding pariwisata Indonesia tersebut karena menyadari potensi keindahan dan kekayaan alamnya yang bagaikan zamrud di khatulistiwa, dan ini perlu ditopang dengan budaya bersih oleh seluruh masyarakatnya.Â
Apalagi Presiden Joko Widodo juga menargetkan agar pariwisata mampu menjadi leading sector perekonomian, penerima devisa terbesar dan merupakan kawasan terbaik di lingkup regional maupun internasional. Dan sebagai negeri berpenduduk muslim terbesar didunia bukankah sudah memahami, bahwa kebersihan adalah setengah daripada iman? Mari kita buktikan dalam praktek kehidupan sehari-hari!*****
Bekasi, awal September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H