Mohon tunggu...
Muhammad Saddam Husein
Muhammad Saddam Husein Mohon Tunggu... Freelancer - Mentor Sekolah Ekspor

Suka belajar hal baru, berorentasi pada detail, dan berkomunikasi secara efektif. Mempunyai aspirasi bekerja di bidang Business Development, Marketing, Copywriting, dan Human Relations. Menguasai dan memiliki pemahaman tentang analisis pasar dan target audiens, analisis data pemasaran, keahlian dalam menulis, memiliki pemahaman tentang merek atau brand, mampu membangun dan merawat hubungan yang positif dengan orang lain, kemampuan negosiasi, serta pemecahan masalah yang baik. Saya juga memiliki kemauan belajar yang tinggi, cepat dalam beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

8 Juni Hari Wafatnya Nabi Muhammad SAW, Bagaimana Kisahnya?

9 Juni 2024   01:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   01:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Muhammad Saddam Husein

Bogor --- Dalam Islam, tanggal 8 Juni dianggap sebagai hari bersejarah karena merupakan hari wafatnya Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW meninggal pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah, atau 8 Juni 632 M. 

Kehadiran tanggal ini dalam sejarah Islam menunjukkan betapa pentingnya tanggal tersebut sebagai hari kepergian Nabi Muhammad SAW. Kita akan mempelajari kisah di balik tanggal tersebut dan hubungannya dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. 

Setelah menyelesaikan semua tugas kenabiannya dengan baik, mengislamkan Jazirah Arab, dan menyebarkan iman kepada banyak orang, Rasulullah meninggal pada usia 63 tahun. Beberapa hari sebelum kematiannya, beliau jatuh sakit dan meminta Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam shalat. 

Beberapa sahabatnya sudah mengetahui isyarat kematiannya sekitar dua bulan sebelumnya, terutama saat dia memberikan pidato tentang penyelesaian tugas-tugasnya dalam melaksanakan haji wada. 

Beliau menekankan bahwa berpegang pada Alquran dan hadis sangat penting untuk mencegah tersesat dalam kehidupan dunia. Nabi Muhammad dirawat di rumah Sayyidah Aisyah RA setelah menderita demam dan pusing sebelum meninggal. 

Meskipun dia sakit, beliau tetap shalat dan mengimami jamaahnya. Namun, ketika keadaan kesehatannya semakin memburuk, beliau meminta Abu Bakar untuk menggantikan posisinya sebagai imam. Selain itu, Rasulullah memberi tahu putrinya Fatimah tentang wafatnya, yang membuatnya sedih, tetapi beliau menghiburnya.

Setelah itu, Rasulullah memanggil cucunya, Hasan dan Husein, dan mencium mereka, dan menitipkan pesan untuk menjaga mereka serta tidak meninggalkan shalat.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun