Kurang apa?
Kurang apalagi?
Apalagi yang kurang?
Yang kurang apalagi?
Apalagi kurang yang?
Yang apalagi kurang?
Kurang apalagi yang?
Kurang yang apalagi?
Raga hanya sebongkah mayat,
Sedang nyawa itu milik Nya.
Kapan perut penuh dengan syukur?
Apakah harus menunggu tidak punya dubur?
Perut terisi sesak hampir meledak,
Sedang jiwa tersedak hampir tak bergerak
Menyumpal bagian tengkorak
Melupakan amunisi otak.
Tangan, kaki  dirantai gulita
mata dan telinga hanya aksesoris saja.
Oh, masih saja berkata kurang keren jika tidak punya harta.
Tuhan, tetapkan rasa syukur ku melebihi makanku.
#Jajar, 18 November 23
-------------------
#beberapa hari kedepan konten saya akan berisi puisi Islami, dukungan dan komentar positif sangat saya apresiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H