Mohon tunggu...
Cumang M. Rusman
Cumang M. Rusman Mohon Tunggu... -

Ingin terus belajar menulis.....\r\n\r\nKini berdomisili di Nunukan Kaltim (tapal batas Indonesia-malaysia)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebakaran Hanguskan Pos Sat Polair dan Puluhan Rumah Warga

21 Desember 2011   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Api yang terus membumihanguskan rumah-rumah warga yang semuanya terbuat dari kayu hingga ke tengah laut

Sekitar pukul 19.15 Wita, Rabu (21/12) terjadi kebakaran di RT 1 dan RT 2 Sedadap Kelurahan Nunukan Selatan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan, Kaltim. Diperkirakan puluhan rumah hangus dan hanya sebagian kecil harta benda warga mampu diselamatkan.

Tempat kejadian peristiwa (TKP), merupakan perkampungan warga yang berada di atas laut yang selama ini menjadi jembatan penyeberangan menuju Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.

Diantara rumah yang hangus tersebut, terdapat satu buah pos perhubungan (penyeberangan) dan Pos Satuan Polisi Air (Satpol Air).

Saksi mata yang berhasil ditemui setengah jam setelah kejadian, mengatakan peristiwa ini bermula pada rumah kelima dari ujung aspal tepatnya rumah Muh As’ad.

Menurutnya, api tiba-tiba menyembur ke atas rumahnya yang terbuat dari kayu itu. “Saya sementara bincang-bincang dengan warga saat itu, tiba-tiba ada api muncul di atap rumah kelima itu. Rumah tersebut adalah rumah bernama As’ad,” ujar Darsa.

Tak lama terdengar teriakan minta tolong dan mengucapkan bahwa terjadi kebakaran. Maka dengan sigap, langsung berlari menuju rumah-rumah warga untuk memintanya menyelamatkan diri bersama barang-barang berharga meraka sepertti kendaraan, ijazah, uang dan surat-surat tanah.

Tetapi sambung Darsa, hanya sebagian kecil warga yang terkena musibah tersebut yang mampu menyelamatkan barang-barang miliknya. Disebabkan api sangat cepat melalap rumah-rumah disekitarnya yang semuianya terbuat dari kayu itu.

“Kayaknya kebarakan bermula dari korsleting (listrik arus pendek). Pada sebuah kamar di rumah yang kelima itu. Kemungkinan akibat dari pemanas nasi,” kata Darsa yang juga anggota Pemuda Pencamarga Marga (PPM) Nunukan ini.

[caption id="attachment_150432" align="alignnone" width="640" caption="Mobil pemadam yang berusaha keras memadamkan api"][/caption]

Jasmin, salah seorang warga yang juga ditemui disela-sela kejadian itu, mengatakan semua isi rumahnya termasuk beberapa lembar ijazah anaknya tidak sempat diselamatkan. Karena api begitu cepat menjalar dan menghanguskan puluhan rumah.

“Tidak ada barang-barang saya yang bisa diselamatkan. Karena rumah saya kosong. Saya Cuma hanya pakaian di badan saja. Begitu juga anak istri saya yang sedang berjualan di kios tak jauh dari rumahnya itu,” kata Jasmin.

Informasi lain yang diperoleh, salah seorang warga bernama Haji Halibo, tidak ada sama sekali harta bendanya yang dapat diselamatkan. Termasuk uang tunai miliknya yang berjumlah Rp 160 juta lebih itu.

Sementara pemadam kebakaran yang dibantu dari warga, polisi, TNI dan Pemuda Pencamarga yang diharapkan mengantisipasi semakin membesarnya api pun tidak akibat keterbatasan mobil pemadam dan sulitnya memasuki TKP yang terdiri dari jembatan-jembatan kayu itu. Ditambah pula keterlambatan tiba di lokasi kebakaran karena terlambat tiba di TKP karena jarak tempuhyang sangat jauh. Juga kesigapan personilnya yang tidak mampu membendung api yang menjalar sangat cepat itu.

Bahkan api nyaris menjalar ke perkampungan lain yang dihubungkan dengan jembatan kayu itu. Nasib, jembatan tersebut cepat diputuskan dengan menggunakan mesin pemotong (senso).

Untuk sementara, kerugian yang dialami dari 35 kepala keluarga (KK) yang terkena musibah ini mencapai milyaran rupiah.

[caption id="attachment_150433" align="alignnone" width="640" caption="Ruko yang berada di daratan pun ikut hangus terbakar"][/caption]

Akibat peristiwa kebakaran ini, TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0911 Nunukan secara sigap mengantisipasi segala sesuatu yang bakal terjadi dengan membangun tenda pengungsian di sekitar lokasi kebakaran.

Hal ini disampaikan oleh Pasi Minlog Kodim 0911 Nunukan, Kapten Inf Massaeni melalui telepo seluler, sekitar pukul 23.20 Wita, Rabu (21/12) kepada wartawan Kedai Berita.Com.

Menurut Massaeni, pembangunan tenda ini akan dijadikan sebagai tempat menginap sementara bagi warga yang rumahnya hangus terbakar dan tempat penyimpanan barang-barang yang sempat diselamatkan.

“Kodim membangun tenda pengungsian tak jauh dari lokasi kebarakan. Sebagai tempat menginap sementara dan menyimpan barang-barang warga yang sempat diselamatkan guna mengantisipasi terjadinya pencurian,” beber Massaeni yang sedang berada di TKP.

[caption id="attachment_150434" align="alignnone" width="640" caption="Ribuan warga yang menyaksikan perisitiwa kebakaran itu"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun