Mohon tunggu...
Muhammad Royhan Khildani
Muhammad Royhan Khildani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 jurusan ilmu politik Universitas Siliwangi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dualitas Kepentingan pada Elit: Studi Kasus Dualitas Kepentingan Seorang Legislator/DPRD Pada Perspektif Teori Elit Vilfredo Pareto

29 November 2023   10:16 Diperbarui: 29 November 2023   10:50 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsekuensi pada Pembangunan Lokal

Konflik/dualitas kepentingan di tingkat DPRD dapat memiliki dampak langsung pada pembangunan lokal. Jika proyek infrastruktur disetujui, mungkin ada percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, tetapi pada saat yang sama, pengalokasian anggaran yang lebih rendah untuk pendidikan dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan masyarakat setempat. Sebaliknya, jika pendidikan mendapatkan prioritas yang lebih tinggi, mungkin ada peningkatan dalam sumber daya manusia, tetapi proyek infrastruktur yang sangat dibutuhkan bisa tertunda.

Partisipasi dan Akuntabilitas

Konflik dualitas kepentingan di DPRD juga dapat memicu partisipasi publik yang lebih aktif. Masyarakat dapat terlibat dalam dialog dan menyampaikan pandangan mereka tentang prioritas pembangunan lokal. Respons publik ini bisa menjadi alat untuk mengevaluasi dan mengukur akuntabilitas anggota DPRD dalam mewakili kepentingan konstituennya.

Dalam menggali studi kasus konflik/dualitas kepentingan seorang anggota DPRD, teori Vilfredo Pareto memberikan landasan untuk memahami bagaimana persaingan internal dapat membentuk arah kebijakan di tingkat lokal. Studi kasus ini menggambarkan betapa pentingnya analisis dualitas kepentingan dalam memahami proses legislasi di tingkat daerah dan dampaknya pada pembangunan lokal. Pemahaman ini dapat membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun