2.1 Waktu Uji Coba Inovasi
Waktu uji coba inovasi di lakukan pada  tanggal 18 september 2024 di rumah.
2.2 Waktu Penerapan InovasiÂ
Penerapan inovasi di lakuakan di depan prodi geografi universitas lambung mangkurat pada tanggal 20 september 2024.
2.3 Tahapan Inovasi
Dalam upaya memproduksi Puding Sasirangan terdapat beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam pengembangan sampai bisa dipasarkannya produk-produk ter sebut. Berikut adalah langkah langkah yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa geografi dalam inovasi produk:Â
1. Pemunculan gagasan Pada tahap pemunculan gagasan terdapat beberapa pihak yang terlibat yaitu mahasiswa dan dosen. pertemuan ini dibahas teknik pembuatan, model, dan berbagai macam event untuk meningkatkan produktifitas. Ide juga dapat muncul dari pemilik saat melakukan observasi lapangan maupun melihat keinginan.Â
2. Penyaringan gagasan Setelah dilakukan tahap pemunculan gagasan maka berlanjut ke tahap penyaringan gagasan. Pada tahap ini penyaringan ga gasan dilakukan saat pertemuan atau meeting, gagasan dari pi hak konsumen telah disaring dahulu dengan cara melihat yang mayoritas memiliki gagasan pada bagian tertentu seperti apabila terdapat mayoritas gagasan yang ingin disediakan model atau warna berbeda.Â
3. Pengembangan dan penyajian konsep Setelah melalui tahap penyaringan gagasan berlanjut ke tahap pengembangan dan penyajian konsep. Pada tahap ini untuk pengembangan dan penyajian konsep seluruh gagasan yang di terima dan diolah akan diterapkan pemilik produkÂ
4. Pengembangan strategi pemasaran Setelah melalui tahapan pengembangan dan penyajian kon sep maka berlanjut pada tahap pengembangan strategi pemasaran. Pada tahap ini pengembangan strategi pemasaran strategi yang dilakukan perusahaan adalah pemasaran yang fokus ke pada penjualan online dan melakukan pemasaran melalui event yang diadakan.Â
5. Analisis bisnis Setelah melalui tahapan pengembangan strategi pemasaran maka berlanjut pada tahap analisa bisnis. Pada tahap ini akan di bahas hal-hal seperti seberapa banyak produk yang akan di produksi laku dipasaran, lalu seberapa besar modal yang perlu di gunakan untuk memproduksi produk baru tersebut, perkiraan laba yang akan didapat, apakah sesuai biaya produk dengan ke inginan pasar dan prediksi keberhasilan produk yang dibuat.Â
6. Pengujian pasar Setelah melalui tahap pengembangan produk maka berlanjut ke tahap pengujian pasar. Produk melakukan uji pasar menggunakan media so ial, dengan cara ini dapat menilai dengan cepat dan efektif keinginan pasar karena interaksi menggunakan media sosial berlangsung dengan cepat. Waktu yang di gunakan untuk tahapan ini biasanya dua hingga empat minggu.Â
Apabila konsu men terlihat memberi reaksi negatif maka produk bisa dibuat ulang atau dikembangkan lebih lanjut, apabila positif maka akan di modifikasi kecil dan siap di jual.
2.4 Inisiator Inovasi
Inisiatif ini di dapatakan oleh beberapa mahasiswa geografi, untuk mengenalkan sasirangan sebagai peninggalan sejarah lewat makan.
2.5 Jenis InovasiÂ
Inovasi puding sasirangan di Banjarmasin mencerminkan kreativitas dan pemanfaatan bahan lokal yang khas. Berikut adalah beberapa jenis inovasi yang dapat ditemukan:Â
a. Penggunaan Bahan Lokal Puding Berbasis Sasirangan: Inovasi ini mengintegrasikan elemen sasirangan, kain tradisional Banjarmasin, ke dalam puding. Misalnya, menggunakan pewarna alami dari bahan-bahan lokal untuk memberikan warna pada puding, sehingga tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mencerminkan budaya lokal.Â
b. Variasi Rasa dan Tekstur Puding Rasa Tradisional: Mengembangkan rasa puding yang terinspirasi dari makanan tradisional Kalimantan, seperti menggunakan bahan-bahan seperti durian, sagu, atau kelapa. Ini memberikan pengalaman baru bagi konsumen dan memperkenalkan cita rasa lokal melalui puding.Â
c. Inovasi Kemasan Kemasan Ramah Lingkungan: Menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang atau biodegradable untuk puding sasirangan. Inovasi ini tidak hanya menarik bagi konsumen yang peduli lingkungan tetapi juga mendukung keberlanjutan.
 d. Strategi Pemasaran Digital Pemasaran Melalui Media Sosial: Memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk puding sasirangan. Ini termasuk penggunaan foto-foto menarik dan video pembuatan puding yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.Â
e. Kreasi Pudding Sehat Puding dengan Nutrisi Tambahan: Mengembangkan puding yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, misalnya dengan menambahkan bahan-bahan seperti chia seeds atau yogurt untuk meningkatkan nilai gizi. Ini bisa menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang peduli dengan kesehatan.Â
f. Kolaborasi dengan UMKM Lokal Kerjasama dengan Petani Lokal: Menggunakan bahan baku dari petani lokal untuk mendukung ekonomi setempat sekaligus memastikan kesegaran bahan. Ini juga dapat meningkatkan citra produk sebagai makanan yang mendukung pertanian lokal. Inovasi-inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk menarik perhatian konsumen tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya Banjarmasin melalui produk kuliner yang kreatif dan berkualitas.
2.6 Bentuk Inovasi
 Inovasi puding sasirangan di Banjarmasin menunjukkan perkembangan yang menarik, memanfaatkan bahan lokal dan tradisi kuliner. Berikut adalah beberapa bentuk inovasi yang dapat ditemukan:Â
a. Penggunaan Bahan Lokal Puding Berbasis Kain Sasirangan: Inovasi ini mengintegrasikan elemen budaya sasirangan, yaitu kain tradisional Banjarmasin, ke dalam penyajian puding. Misalnya, menggunakan  memberikan warna yang menarik pada puding, sehingga menciptakan produk yang tidak hanya enak tetapi juga mencerminkan identitas budaya daerah.Â
b. Variasi Rasa dan Nutrisi Puding dengan Rasa Tradisional Kalimantan: Mengembangkan variasi rasa puding yang terinspirasi dari makanan khas Kalimantan, seperti durian atau sagu. Ini memberikan pengalaman baru bagi konsumen dan memperkenalkan cita rasa lokal melalui puding. Puding Sehat: Inovasi ini melibatkan penggunaan bahan-bahan bergizi seperti labu, kelor, atau alpukat dalam pembuatan puding. Dengan memanfaatkan bahan-bahan ini, puding tidak hanya menjadi camilan yang lezat tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi.Â
c. Inovasi Penyajian Penyajian Kreatif: Menghadirkan puding dalam bentuk yang unik dan menarik, seperti dalam wadah-wadah tradisional atau dengan hiasan yang mencerminkan budaya Banjar. Misalnya, penyajian puding dalam cetakan berbentuk tradisional atau menggunakan daun sebagai alas.Â
d. Kemasan Ramah Lingkungan Kemasan Biodegradable: Menggunakan kemasan yang ramah lingkungan untuk produk puding sasirangan. Inovasi ini menarik bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan dan mendukung keberlanjutan.Â
e. Strategi Pemasaran Digital Promosi Melalui Media Sosial: Memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk puding sasirangan dengan foto-foto menarik dan video pembuatan. Ini membantu menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.Â
f. Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Pelatihan Pembuatan Puding: Mengadakan pelatihan bagi masyarakat lokal tentang cara membuat puding sasirangan dengan menggunakan bahan-bahan lokal. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat tetapi juga mendorong mereka untuk berwirausaha. Inovasi-inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan ekonomi lokal di Banjarmasin.
2.7 Inovasi tematikÂ
Inovasi tematik puding sasirangan di Banjarmasin dapat dilihat dari berbagai pendekatan yang menggabungkan elemen budaya, kesehatan, dan kreativitas. Berikut adalah beberapa contoh inovasi tematik yang dapat diterapkan:Â
a. Tema Budaya Lokal Puding Sasirangan Tradisional: Menggunakan resep dan bahan-bahan yang terinspirasi dari kuliner khas Kalimantan. Misalnya, puding dengan rasa durian atau sagu yang dikemas dengan hiasan kain sasirangan, menciptakan pengalaman yang merayakan warisan budaya lokal.Â
b. Tema Kesehatan Puding Sehat untuk Keluarga: Mengembangkan puding yang menggunakan bahan-bahan bergizi seperti sayuran (misalnya labu kunir) dan buah-buahan (seperti alpukat atau mangga). Pudding ini bisa dipromosikan sebagai pilihan sehat untuk anak-anak dan keluarga, dengan penekanan pada manfaat kesehatan dari bahan-bahan tersebut.Â
c. Tema Festival atau Musiman Puding Spesial untuk Acara Tertentu: Menghadirkan variasi puding khusus untuk perayaan tertentu seperti Idul Fitri, Natal, atau Tahun Baru. Misalnya, puding berwarna-warni yang dihias dengan tema festival atau menggunakan rasa khas yang terkait dengan perayaan tersebut.Â
d. Tema Kreativitas Anak Puding DIY (Do It Yourself): Menawarkan paket puding yang memungkinkan anak-anak untuk berkreasi sendiri dalam membuat puding. Paket ini bisa berisi bahan-bahan dasar dan berbagai topping menarik, serta panduan cara membuatnya. Ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik.Â
e. Tema Ramah Lingkungan Puding Berbasis Bahan Organik: Memproduksi puding menggunakan bahan-bahan organik dan kemasan ramah lingkungan. Ini bisa menjadi tema menarik bagi konsumen yang peduli terhadap keberlanjutan dan kesehatan lingkungan.Â
f. Tema Edukasi Workshop Pembuatan Puding: Mengadakan workshop untuk masyarakat tentang cara membuat puding sasirangan dengan menggunakan bahan lokal. Kegiatan ini dapat diintegrasikan dengan edukasi mengenai gizi dan pentingnya menggunakan produk lokal.Â
g. Tema Kolaborasi dengan UMKM Kolaborasi Produk Lokal: Menggandeng petani lokal atau UMKM untuk menciptakan produk puding yang memanfaatkan bahan baku lokal, seperti kelapa atau buah-buahan khas Kalimantan. Ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga memperkenalkan keanekaragaman produk daerah. Inovasi tematik ini tidak hanya meningkatkan daya tarik produk tetapi juga memperkuat identitas budaya dan sosial di Banjarmasin, menjadikan puding sasirangan sebagai pilihan menarik bagi berbagai kalangan masyarakat.
2.8 Tujuan Inovasi
 Tujuan Inovasi dari Puding Sasirangan adalah untuk lebih mengenalkan makanan khas dari Kota Banjarmasin yang dimana Puding tersebut terdapat bentuk atau motif dari batik Sasirangan yang khas dari Kota Banjarmasin, Agar orang lain atau orang dari luar pulau Kalimantan Selatan bisa lebih mengenal seperti apa itu Puding Sasirangan.
2.9 modal dan keuntungan
harga jual 20 pics 300.000
harga modal 20 pics 86.000
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H