Mohon tunggu...
MUHAMMAD ROSYAD NAFIS
MUHAMMAD ROSYAD NAFIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA GEOGRAFI

saya sebagai rakyat indonesia,ingin memikin ini untuk ke pentingan bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puding Sasirangan untuk Meningkatkan UMKM dan Mengenalkan Sejarah

7 November 2024   14:18 Diperbarui: 7 November 2024   14:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

f. Kolaborasi dengan UMKM Lokal Kerjasama dengan Petani Lokal: Menggunakan bahan baku dari petani lokal untuk mendukung ekonomi setempat sekaligus memastikan kesegaran bahan. Ini juga dapat meningkatkan citra produk sebagai makanan yang mendukung pertanian lokal. Inovasi-inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk menarik perhatian konsumen tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya Banjarmasin melalui produk kuliner yang kreatif dan berkualitas.

2.6 Bentuk Inovasi

 Inovasi puding sasirangan di Banjarmasin menunjukkan perkembangan yang menarik, memanfaatkan bahan lokal dan tradisi kuliner. Berikut adalah beberapa bentuk inovasi yang dapat ditemukan: 

a. Penggunaan Bahan Lokal Puding Berbasis Kain Sasirangan: Inovasi ini mengintegrasikan elemen budaya sasirangan, yaitu kain tradisional Banjarmasin, ke dalam penyajian puding. Misalnya, menggunakan  memberikan warna yang menarik pada puding, sehingga menciptakan produk yang tidak hanya enak tetapi juga mencerminkan identitas budaya daerah. 

b. Variasi Rasa dan Nutrisi Puding dengan Rasa Tradisional Kalimantan: Mengembangkan variasi rasa puding yang terinspirasi dari makanan khas Kalimantan, seperti durian atau sagu. Ini memberikan pengalaman baru bagi konsumen dan memperkenalkan cita rasa lokal melalui puding. Puding Sehat: Inovasi ini melibatkan penggunaan bahan-bahan bergizi seperti labu, kelor, atau alpukat dalam pembuatan puding. Dengan memanfaatkan bahan-bahan ini, puding tidak hanya menjadi camilan yang lezat tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi. 

c. Inovasi Penyajian Penyajian Kreatif: Menghadirkan puding dalam bentuk yang unik dan menarik, seperti dalam wadah-wadah tradisional atau dengan hiasan yang mencerminkan budaya Banjar. Misalnya, penyajian puding dalam cetakan berbentuk tradisional atau menggunakan daun sebagai alas. 

d. Kemasan Ramah Lingkungan Kemasan Biodegradable: Menggunakan kemasan yang ramah lingkungan untuk produk puding sasirangan. Inovasi ini menarik bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan dan mendukung keberlanjutan. 

e. Strategi Pemasaran Digital Promosi Melalui Media Sosial: Memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk puding sasirangan dengan foto-foto menarik dan video pembuatan. Ini membantu menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda. 

f. Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Pelatihan Pembuatan Puding: Mengadakan pelatihan bagi masyarakat lokal tentang cara membuat puding sasirangan dengan menggunakan bahan-bahan lokal. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat tetapi juga mendorong mereka untuk berwirausaha. Inovasi-inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan ekonomi lokal di Banjarmasin.

2.7 Inovasi tematik 

Inovasi tematik puding sasirangan di Banjarmasin dapat dilihat dari berbagai pendekatan yang menggabungkan elemen budaya, kesehatan, dan kreativitas. Berikut adalah beberapa contoh inovasi tematik yang dapat diterapkan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun