Pengabdian kepada Masyarakat Social in Action Accounting for Society (PkM SiA AS) 2024. Program ini, yang berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Departemen Akuntansi (HMDA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dirancang untuk mengimplementasikan mata kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan bobot 4 SKS yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa. Tahun ini, PKM SiA AS dilaksanakan pada 21-30 Juli 2024 dan mengambil tempat di Kampung Cempluk, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kampung yang terletak di perbukitan sisi barat dari Kabupaten Malang ini terkenal dengan udaranya yang sejuk, kaya akan hasil bumi, dan beragam kebudayaan tradisional Jawa. Kampung Cempluk, khususnya, dikenal karena upacara adat yang rutin digelar, seperti selamatan desa, sedekah bumi, dan kesenian tradisional seperti kuda lumping, jaranan, wayang kulit, gamelan, dan masih banyak lagi.
Malang, 3 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali menunjukkan komitmen mereka terhadap pengabdian masyarakat melalui kegiatanSalah satu produk atau acara rutinan kebudayaan yang menjadi kebanggaan Kampung Cempluk adalah Pawai Budaya Desa Kalisongo. Pawai ini menjadi ajang apresiasi seni budaya lokal, melibatkan seluruh Rukun Tetangga (RT) Desa Kalisongo, sanggar dan komunitas seni setempat, serta sekolah, universitas, instansi swasta di Malang Raya. Namun, meskipun kaya akan potensi budaya, Kampung Cempluk masih kurang dikenal oleh masyarakat luas karena minimnya informasi dan promosi yang ada. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah ini tim PkM SIA AS merancang beberapa program kerja yang diimplementasikan di Kampung Cempluk. Program pertama adalah pembuatan video pengenalan Kampung Cempluk dan kebudayaannya. Video ini bertujuan untuk memberikan gambaran visual yang menarik dan informatif bagi masyarakat luar agar lebih mengenal dan tertarik pada kampung ini.
Selanjutnya, peserta PKM SiA AS akan berpartisipasi dalam memeriahkan acara pawai budaya tersebut. Kehadiran dan keterlibatan aktif mereka diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak orang dan memperkenalkan budaya lokal secara langsung. Selain itu, mahasiswa yang terdiri dari Asrathul Humaira, Erlisyanto Ziliwu, Marcell Lie, Vania Ashlah Khairunnisa, Muhammad Roihan Barier, dan Muhammad Shalih Fauzan, juga akan memperkenalkan hasil penelitian dan produk inovatif mereka kepada masyarakat Kampung Cempluk sebagai bentuk edukasi dan pemberdayaan. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan lokal, khususnya Kampung Cempluk. Dengan demikian, diharapkan Kampung Cempluk dapat menjadi destinasi wisata budaya yang lebih dikenal dan dihargai, serta memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), A Muhamad Jazuli, S.E., M.M., mengatakan, "program PKM SiA adalah wujud nyata peran serta mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari selama masa studi, guna memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami bangga dengan dedikasi dan kreativitas mahasiswa dalam menjalankan program ini dan berharap mereka dapat terus berinovasi untuk memberikan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat." Melalui program PKM SiA AS ini, mahasiswa UB tidak hanya mengasah kemampuan akademik dan profesional mereka, tetapi juga diharapkan dapat mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Sinergi antara dunia akademik dan kebutuhan nyata di lapangan ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H